1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Dua sekolah di Kutim peroleh penghargaan Adiwiyata Mandiri

“Alhamdulilah untuk 2017 ini dua sekolah di Kutim mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri untuk tingkat nasional,” kata Rizal.

Perwakilan sekolah Kutim yang baru saja menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Presiden Joko Widodo foto bersama dengan piala dan piagamnya. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 13 Agustus 2017 07:56

Merdeka.com, Kutai Timur - Dua sekolah di Kutai Timur patut bangga, lantaran memperoleh penghargaan adiwiyata mandiri dan diserahkan langsung Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy. Penyerahan penghargaan itu dilaksanakan di Jakarta belum lama ini.

“Alhamdulilah untuk 2017 ini dua sekolah di Kutim mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri untuk tingkat nasional yaitu SDN 004 Sangatta Utara dan SDIT Daarussalaam,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup EA Rafiddin Rizal.

Kadis LH berharap setelah menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri, budaya lingkungan hidup di sekolah tak menjadi pudar tetapi harus terus diterapkan. Dia menambahkan program Adiwiyata dikembangkan di Kutim guna mendorong terciptanya sekolah yang berwawasan lingkungan, mulai tingkat SD hingga SMA atau SMK. Pada 2017, sebanyak 14 sekolah ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata Kabupaten Kutim. Yaitu  SDN 008 Sangatta Utara, SMPN 5 Sangatta Utara, SD DDI. SDN 007 Sangatta Selatan, SDN 009 Sangatta Selatan, SDN  012 Bengalon, SDN 009 Sangkulirang, SDN 015 Sangkulirang, SDN 016 Sangkulirang, SDN 001 Kaliorang, SDN 002 Kaliorang, SDN 004 Kaliorang, SDN 006 Kaliorang dan SDN 007 Bengalon.

“Selanjutnya sebanyak 13 sekolah di Kutim meraih Adiwiyata Provinsi Kaltim yaitu SDN 007 Sangatta Utara, SDN 010 Sangatta Utara, SDN 011 Sangatta Utara, SDN 013 Sangatta Utara. SDK Asisi, SDN 004 Sangatta Selatan, SDN 002 Rantau Pulung, SDN 004 Bengalon, SDN 005 Bengalon, SDN 011 Bengalon, SDN 013 Bengalon, SMPN 4 Sangatta Utara, SMPN 2 Teluk Pandan,” kata Rizal.

Kasi Pengembangan Kapasitas Dinas LH, Arief Nur Wahyuni menambahkan sekolah Adiwiyata Kabupaten adalah sekolah yang memiliki nilai standar 56. Sekolah Adiwiyata yang ikut pada tingkat provinsi, terlebih dahulu harus lolos pada tingkat kabupaten dengan standar nilai 64. Selanjutnya untuk tingkat nasional nilai yang harus dicapai adalah 72. Untuk tingkat mandiri nilai yang harus dicapai juga 72. Namun perbedaannya pada tingkat ini sekolah harus membina minimal 10 sekolah, yaitu sekolah binaannya tersebut lolos dengan nilai 56 pada tingkat Kabupaten.

Untuk diketahui dari 113 sekolah Adiwiyata Nasional terdiri atas 53 SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI), 29 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 2 sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs). 19 Sekolah Menengah Atas (SMA), 3 sekolah Madrasah Aliyah (MA) dan 7 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari 24 provinsi dan 75 kabupaten dan kota. Penyerahan penghargaan Adiwiyata dilaksanakan pada puncak acara Hari Lingkungan Hidup pada 2 Agustus 2017 di Mandala Wanabakti, Jakarta. Waktu itu dua sekolah yang ada di Kabupaten Kutim telah mengharumkan nama daerah. Program Adiwiyata yang dilaksanakan sejak 2006 ini, bertujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dengan program Adiwiyata, akan tercipta warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Sebelumnya program ini diujicobakan pada 10 model sekolah Adiwiyata khusus di pulau Jawa. Kemudian tahun berikutnya mulai diberlakukan secara nasional di seluruh Indonesia. SDN 004 Sangatta Utara merupakan Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kutim 2012 dan di 2013 ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi Kaltim. Juga sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2014. Sedangkan SDIT Daarussalam merupakan sekolah Adiwiyata Kabupaten Kutim tahun 2013, di 2015 mendapat penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Provinsi Kaltim dan Nasional. Prestasi nasional kembali diraih pada 2017 ini.

(AJ/AJ)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA