1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bupati Ismunandar fokus rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Bupati Ismunandar meminta penggunaan anggaran belanja seluruh pemangku kepentingan di tingkatan kabupaten untuk dapat bertanggung jawab.

Bupati Ismunandar memukul gong menandai pembukaan musrenbang . ©2016 Merdeka.com Editor : Farah Fuadona | Minggu, 31 Juli 2016 16:03

Merdeka.com, Kutai Timur - Fokus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 2016-2021 yaitu penggunaan anggaran belanja disesuaikan dengan program prioritas. Berorientasi pada “money follow program” dan bukan lagi pada penggelontoran dana berdasarkan “money follow function”.

Bupati Ismunandar meminta penggunaan anggaran belanja seluruh pemangku kepentingan di tingkatan kabupaten diminta untuk dapat melakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi, kesepakatan dan penyempurnaan terhadap Rancangan RPJMD menjadi Rancangan Akhir RPJMD.

"Grand Design pembangunan di Kutim dalam waktu 25 tahun tetap mengacu pada pembangunan agribisnis. Tetapi fokus kita pada kemandirian pada agrobisnis dan agroindustri yang telah kita presentasikan di DPRD Kutim saat mengajukan visi-misi Bupati dan Wabup. Sehingga pada pelaksanaan Musrenbang RPJMD, kita akan menentukan fokus pada siapa? Tentu ada target alias sasaran kita. Maka kepada Ketua Bappeda dan seluruh jajaran SKPD yang hadir, orientasi pemerintahan saat ini ialah money follow program," ujar Ismunandar dihadapan seluruh peserta Musrenbang  RPJMD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di kantor bupati pada Rabu (1/6) kemarin.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Ismunandar dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Wakil Ketua DPRD Kutim Yulianus Palangiran dan Kepala Bappeda Suprihanto. Selain itu hadir pula Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Rupiansyah, Asisten Bidang Adminstrasi Umum HM Edward Azran, Asisten Bidang Kesejahteran Rakyat Mugeni, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, seluruh pimpinan SKPD dan Badan dilingkungan Pemkab Kutim, serta 18 Camat se-Kutim.

Menurut Ismunandar, sekarang tidak ada lagi acuan program berdasarkan money follow function yang pada akhirnya berorientasi pada bagi-bagi duit. Ia menyebut hal itu dapat menyebabkan SKPD yang mendapatkan kucuran anggaran lebih sedikit dibandingkan SKPD lain, akan merasakan ketidakadilan. Untuk itulah program berdasarkan fungsi tersebut tidak lagi dijadikan patokkan kebijakan, namun sudah beralih pada program selama lima tahun pemerintahan Ismu-KB.

"Contoh pembangunan berdasarkan money follow program, yang pertama adalah bagaimana seluruh Ibukota Kecamatan di Kutim dapat dihubungkan dengan jalan yang tidak becek. Seperti kita ketahui Desa Sandaran dan Tanjung Mangkalihat posisinya sangat strategis dalam rangka pengembangan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) II dan sekarang kondisinya belum dapat ditembus melalui jalur darat. Walau belum sempurna, Insya Allah tahun ini semua kecamatan dapat terhubungkan. Kedua, ialah bagaimana seluruh desa di Kutim dapat keluar dari kegelapan. Sehingga desa-desa yang masih memanfaatkan listrik dalam waktu 6 hingga 12 jam dapat merasakan listrik 24 jam penuh serta juga ketersedian air bersih," kata Ismu.

Musrenbang RPJMD kali ini dibagi dalam tiga bidang, meliputi bidang sosial budaya dan pemerintahan. Diikuti oleh 27 lembaga/instansi. Lalu bidang ekonomi yang dilaksanakan di Ruang Arau lantai II dan diikuti oleh 15 lembaga/instansi, serta bidang fisik dan prasarana di Ruang Ulin yang diikuti oleh 11 lembaga/instansi.

“Tujuan akhir ialah mendapatkan masukan subtansi untuk penyempurnaan kebijakan, strategi, dan program prioritas guna menyusun Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Kutim periode 2016-2021, sebelum ditetapkan menjadi Perda,” jelas Sekretaris Bappeda Arjohansyah.


(FF)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA