1. KUTAI TIMUR
  2. PARIWISATA

Harus dikembangkan, pariwisata tak terpengaruh terhadap krisis global

“Industri pariwisata mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar di dunia,” kata Oneng

Anggota Pokdarwis yang ikut aktif dalam seminar lokakarya membahas tentang pariwisata di KutaiTimur. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 27 November 2016 05:20

Merdeka.com, Kutai Timur - Sektor pariwisata hendaknya menjadi perhatian semua pihak. Sebab, industri pariwisata telah mengalami ekspansi dan diverifikasi berkelanjutan serta menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan cepat perkembangannya di dunia.

Melihat kenyataan seperti itu, Oneng Setyaharini dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia menyarankan, agar Pemerintah Daerah terus mengembangkan sektor pariwisata yang menjadi andalan pemasukan daerah ke depan.

“Belakangan ini, industri pariwisata mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar serta tercepat perkembangannya di dunia,” katanya saat menjadi nara sumber pada lokakarya pariwisata dan pengukuhan kelompok sadar wisata (pokdarwis) 10 kecamatan di Kutim belum lama ini.

Dijelaskan, kini pariwisata menjadi leading sector (sektor utama). Sedangkan menurut jenis usaha, pariwisata menduduki ranking 4 penerima devisa terbesar di bawah minyak dan gas, batubara dan kelapa sawit. Dengan berbagai data dan alasan dimaksud sebaiknya potensi sektor pariwisata memang harus terus dikembangkan sebagai sebuah industri. Sehingga pemerintah dapat meningkatkan Pendatan Asli Daerah (PAD) untuk menunjang pembiayaan pembangunan.

Menurut Oneng, meningkatnya destinasi dan investasi wisata menjadikan pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur.

Kemudian dia menjelaskan mengenai data perkembangan wisatawan secara global. Menurut data World Tourism Barometer 2015, katanya, meski terjadi krisis global beberapa kali namun jumlah perjalanan wisatawan internasional tetap menunjukkan trend positif. Yakni, dari 25 juta wisatawan pada 1950, naik jadi 278 juta pada 1980 dan terus naik 528 juta wisatawan di 1995 hingga 1,14 milliar wisatawan 2014.

“Jika Kutai Timur konsens mengembangkan sektor pariwisata dengan baik, tentunya didukung fasilitas, sarana dan prasarana lainnya, saya yakin ke depan sektor pariwisata Kutim bakal menjadi salah satu sektor andalan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk sekarang, memang belum terlihat, tapi 10 atau 15 tahun ke depan, akan terlihat secara nyata,” kata Oneng.

(AJ/AJ)
  1. Zona Turis
  2. Wisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA