1. KUTAI TIMUR
  2. PARIWISATA

Promosi wisata melalui bandara M Sultan Aji Sepinggan Balikpapan

“Kita berharap, para turis yang datang ke Balikpapan dan sekitarnya, bisa ke Kutim setelah melihat foto-foto potensi wisata,” kata Gamawan.

Potensi wisata goa karst ini bakal dipajang di bandara Balikpapan, guna menarik wisatawan berkunjung ke Kutim. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 02 April 2017 10:00

Merdeka.com, Kutai Timur - Sejumlah potensi wisata di Kutim, kini mulai dipromosikan melalui gambar (foto) di lokasi yang cukup strategis. Salah satunya bakal dipasang di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Langkah ini agar turis yang  datang bisa langsung melihat dan akhirnya nanti berkunjung ke Kutim.

“Kita ingin sekali mempromosikan potensi andalah yang dimiliki. Kita berharap, para turis yang datang ke Balikpapan dan sekitarnya, bisa ke Kutim setelah melihat foto-foto potensi wisata yang kita pajang di Bandara,” kata kepala Dinas Pariwisata Kutim Dwi Susilanto Gamawan.

Dijelaskan, sesuai rekomendasi pengelola bandara (Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan) Balikpapan, beberapa potensi dan destinasi wisata Kutim akan dipamerkan dalam bentuk banner besar, berukuran 2,5x1,5 meter di dinding-dinding terminal kedatangan (domestic dan luar negeri),” sebut Anto, sapaan akrab Kadispar, belum lama ini.

Foto-foto yang akan dicetak dalam bentuk banner tersebut meliputi eksotisme kawasan karst yang banyak tersebar di berbagai kecamatan di Kutim, Hutan Lindung Wahea di Muara Wahau yang sudah diakui oleh duia, hingga gambar-gambar tari-tarian tradisional suku asli pedalaman. Selain itu potensi hutan konservasi di Prevab Mentoko, Desa Kabo Jaya, Sangatta Utara dan Taman Nasional Kutai (TNK) di Sangatta Selatan serta Teluk Pandan. Setiap gambar yang ditampilkan akan diberi sedikit redaksi berupa informasi terkait potensi destinasi wisata tersebut. Walau tak semua, namun rata-rata potensi dimaksud merupakan wisata petualangan dan sejarah.

Untuk setiap gambar yang dipajang, hanya dikenakan biaya Rp 400 ribu dengan durasi tanpa batas. Pihak bandara hanya meminta pemerintah daerah untuk dalam jangka waktu tertentu mengganti setiap tampilan. Tentunya dengan potensi pariwisata yang berbeda. Melalui promosi potensial di bandara ini, Anto berharap kunjungan wisata ke Kutim semakin meningkat dimasa datang. Sehingga secara tak langsung turut menambah penghasilan Pemkab Kutim dari sisi penerimaan asli daerah (PAD).

(AJ/AJ)
  1. Zona Turis
  2. Wisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA