Budaya dan ekonomi kreatif bisa menjadi primadona dalam menyumbang pendapatan daerah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Penyelenggaraan pesta adat Lom Plai di Desa Nehes Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau telah melegenda dan jadi agenda tahunan diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kutai Timur (Kutim).
“Memang belum banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang secara khusus untuk melihat perayaan pesta adat Lom Plai ini. Sebagai agenda tahunan, idealnya perayaan ini bisa menjadi magnet kuat bagi wisatawan untuk menyaksikannya,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang saat menghadiri pesta adat, Selasa (19/04) lalu.
Agar daya tarik dan potensi wisata lebih menarik, Wabup menyarankan agar pengembangan industri pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif lebih digalakkan. Tentunya dengan dorongan dan komitmen kuat serta keterlibatan semua pihak.
Saat ini pemerintah memiliki anggaran terbatas untuk pengembangan potensi satu ini. Untuk lebih maksimal, Kasmidi berharap adanya dukungan dan kerjasama dari pihak swasta maupun masyarakat.
Menurutnya industri pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif bisa menjadi primadona dalam menyumbang pendapatan daerah. Pengembangan pariwisata juga menjadi solusi agar daerah tidak ketergantungan pada hasil migas dan batubara. Agar realisasi pembangunan sektor pariwisata menjadi mudah dan cepat terlaksana, maka setiap daerah harus mencari dan mengembangkan inovasi guna menarik investor. Termasuk memangkas jalur birokrasi dan regulasi yang memudahkan investor.
Selanjutnya terkait pengembangan dan promosi pesta adat Lom Plai, Kasmidi mengingatkan dinas teknis terkait untuk segera memasukkannya dalam program kerja. “Kita menginginkan nilai-nilai yang tinggi dan luhur ini mampu meningkatkan potensi perekonomian masyarakat lokal. Tentunya dengan mengelolanya secara baik dan profesional. Saya yakin jika hal ini kita lakukan, Lom Plai bisa menjadi tujuan utama destinasi pariwisata di Kutim,” kata Kasmidi dengan nada optimis.
Wabup beserta rombongan berkesempatan menyaksikan berbagai rangkaian pesta adat Lom Plai. Seperti lomba balap perahu tradisional serta tarian hudoq. Kegiatan lain yang turut dilaksanakan pada peseta ada ini yakni Seksiang atau perang-perangan di sungai dengan menggunakan perahu tradisional, naq jengeah yaitu pembuatan pondok darurat yang beratapkan daun-daun, tiaq diaq jengeah atau turun dari pondok ke sungai dan Nakeang Hedoq yaitu ritual sesajian berupa anak ayam dan telur, kripit pinang dan beras sebagai acara puncak. Rangkaian lengkap pesta adat ini berlangsung sejak Maret hingga April.