“Jika ada persoalan hendaknya disampaikan melalui organisasi dan kemudian disampaikan ke pemerintah,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-72 PGRI serta HUT ke-46 Korpri serta hari Belanegara tahun 2017 yang digelar dalam satu rangkaian apel upacara bendera, Senin (6/12) tadi berlangsung sederhana namun tetap meriah. Kegiatan itu juga diisi dengan tarian massal dari kalangan pelajar.
Bupati Kutim H Ismunandar selaku inspektur upacara memberikan ucapan selamat kepada para guru yang ikut hadir pada apel tersebut. Ratusan guru, baik swasta maupun PNS ikut apel di lapangan, demikian juga TNI dan Polri, pelajar, Pramuka, PNS serta TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah).
Hadir pada apel upacara itu di jajaran panggung kehormatan antara lain, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Wakil Ketua DPRD Hj Encek UR Firgasih dan Yulianus Palangiran, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Asisten, kepala SKPD serta sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutim.
Pada kesempatan itu, Bupati Ismunandar mengajak kepada organisasi guru seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Ikatan Guru Indonesia (IGI) berperan aktif dalam melakukan pembinaan terhadap anggotanya. Sehingga keberadaan guru tetap eksis dan solid.
“Jika ada persoalan dari para guru, hendaknya disampaikan melalui organisasi dan kemudian disampaikan ke pemerintah,” kata Ismunandar.
Mantan Seskab Kutim ini mendengar ada aspirasi guru yang telah disampaikan ke DPRD Kutim. Untuk itu, peran PGRI maupun IGI agar ditingkatkan dalam melakukan pembinaan serta sebagai wadah dan penyerapan aspirasi anggotanya.
Terutama mengenai pemotongan honor guru yang informasinya sudah sampai ke lembaga legislatif. Jika inforasi itu benar, tentunya yang melakukan pemotongan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku. Sebab, selama ini pemerintah tak pernah melakukan pemotongan honor kepada guru. Dan, apabila ada oknum yang melakukannya tentu akan dikenai sanksi tegas.
Bupati juga memberikan apresiasi terhadap pelajar asal desa Tepian Langsat, kecamatan Bengalon yang mampu menorehkan prestasi di luar negeri, yakni memperoleh medali perak pada saat ikut lomba olimpiade sains bidang mate-mateka di Thailand. “Ini merupakan kebanggaan kita bersama, karena pelajar kita mampu berprestasi di tingkat internasional,” kata Ismunandar.
Menurutnya, jika tidak ada guru, semua hadir di sini tidak akan berdiri di tempat yang berbahagia ini. Untuk itu, pihaknya mengapresiasi peran para guru yang sangat besar sekali terhadap kemajuan bangsa dan negara ini. “Termasuk kiat semua yang berdiri sini, karena jasa para guru-guru kita,” kata Ismunandar.
Mengenai bela negara, Ismunandar mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman yang ada, seperti narkoba dan sebagainya.
“Radikalisme dan terorisme telah menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan perdamaian dunia. Selain itu, banyak anak-anak kita yang terjebak dalam ketergantungan pada narkotika, karena negara kita telah menjadi pasar bagi sindikat internasional. Banyak warga negara kita yang juga masuk dalam jaringan perdagangan manusia yang tidak ber Peri kemanusiaan,” kata Ismunandar.