1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Rantau Pulung miliki potensi bio industri integrasi sawit dan ternak sapi

“Jika hal ini bisa berkembang dan terpelihara dengan baik, tentunya petani Kutim akan makmur dan sejahtera,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar ketika meninjai pusat pengembangan bio energi integrasi sawit dan ternak di kecamatan Rantau Pulung belum lama ini. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 12 November 2017 06:15

Merdeka.com, Kutai Timur - Kecamatan Rantau Pulung yang memiliki potensi lahan perkebunan kelapa sawit dinilai bisa dikembangkan menjadi pusat bio industri berintegrasi sawit dan ternak. Sebab, masyarakatnya juga tekun berkebun dan beternak, sehingga tidak mengalami kesulitan untuk mengembangkan sektor yang satu ini.

Potensi ini perlu dikembangkan di masa mendatang menjadi lebih baik sehingga mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat setempat. Jika sudah berkembang, pengembangan bio industry integrasi sawit dan ternak sapi seperti itu bisa dikembangkan di kecamatan lainnya di Kutim.

Guna mengembangkan potensi yang dimiliki tersebut, Pemerintah Kutai Timur bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mengembangkan bio industri berbasis  integrasi sawit dan ternak sapi.

Menurut Ismunandar, Kutim memiliki potensi perkebunan sawit rakyat seluas 20 ribu hektare. Jika satu hektar diberi dua ekor sapi, tentunya ada 40 ribu ekor sapi. Jumlah itu belum termasuk kebun plasma yang sekitar 88 ribu hektare, jika diintegrasikan dengan ternak sapi dengan 168 ekor.

“Jika hal ini bisa berkembang dan terpelihara dengan baik, tentunya petani Kutim akan makmur dan sejahtera. Bahkan Kutim tak akan lagi mendatangkan sapi dari Jawa dan Sulawesi setiap tahunnya,” kata Bupati Ismunandar.

Selanjutnya Ismu juga membayangkan jika Rantau Pulung dijadikan sentra untuk program ini, berarti masyarakat Kutim apabila mencari sapi tinggal datang ke Kecamatan Rantau Pulung saja. Ismu optimis program ini dapat berhasil di Rantau Pulung karena alasan cukup tersedianya lahan perkebunan kelapa sawit. Jika tersedia sapi sebanyak 3000 ekor dan lahan sawit 20.000 hektar, berarti Rantau Pulung masih memiliki kesempatan untuk memelihara 37.000 ekor sapi.

Dijelaskan Ismu, kepemimpinan antara dirinya dengan Wabup Kasmidi Bulang memiliki visi dan misi menuju kemandirian dengan mengembangkan agribisnis serta agroindustri. Program ini didesain untuk membangun desanya sendiri. Bisa dikatakan desa membangun mengajak masyarakat desa untuk merencanakan, mambangun hingga menikmati hasil pembangunan di desanya sendiri.

Kepala BPTP Provinsi Kaltim Muhammad Hidayanto menjelaskan pihaknya akan mengembangkan model pertanian bio industri. Model pertanian bio industri yang di Kecamatan Rantau Pulung basisnya adalah integrasi antara sawit dan sapi. Dan, Kabupaten Kutai Timur menjadi penyokong utama untuk program nasional.

"Kotoran ternak bisa kita bikin pupuk kandang, kemudian urinnya bisa sebagai pupuk bio urin yang kita buat sedemikian rupa. Sehingga ke depannya bisa menjadi industri di Kecamatan Rantau Pulung," jelas Hadiyanto.
 



(AJ/AJ)
  1. PERKEBUNAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA