1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Warga diajak memanfaatkan pekarangan untuk kembangkan tanaman Toga

“Selain itu bisa juga dikembangkan sayuran untuk kebutuhan sehari-hari bagi keluarga,” ajak Encek.

Kaum hawa dan anak-anak memanfaatkan pekarangan untuk mengembangkan tanaman toga dan sayu-sayuran guna memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 17 September 2017 16:16

Merdeka.com, Kutai Timur - Masyarakat di Kutim, terutama kaum hawa diajak untuk memanfaatkan waktu dan tenaga untuk bercocok tanam di pekarangan rumahnya masing-masing. Sebab, halaman rumah yang kosong bisa ditanami berbagai jenis tanaman yang bermanfaat bagi keluarga.

“Salah satunya adalah tanaman obat keluarga (toga). Selain itu bisa juga dikembangkan sayuran untuk kebutuhan sehari-hari bagi keluarga,” ajak Ketua Tim Penggerak PKK Kutim Hj Encek UR Firgasih.

Saat ini sudah ada beberapa contoh pengembangan tanaman toga di kebun milik PKK yang memanfaatkan pekarangan di belakang halaman kedung PKK, di kawasan Bukit Pelangi. Tanaman itu sebagai contoh dan motivasi bagi anggota dan pengurus lainnya untuk mengembangkan tanaman di halaman rumah masing-masing.

Pengembangan tanaman toga ini juga telah dilakukan ibu-ibu kaum hawa di kawasan jalan Margo Santoso 2, gang 7, kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur. Tim Penggerak PKK desa tersebut telah menerapkan memanfaatkan pekarangan untuk ditanami berbagai tanaman yang bermanfaat.

“Pemanfaatan toga sebagai salah satu poin penilaian dengan tujuan agar masyarakat bisa menjadikan toga sebagai obat alternatif. Selain itu juga bisa mengurangi ketergantungan dengan obat-obat kimia,” kata Rusnaini selaku Ketua Dasawisma Cempaka.

Dijelaskan, dengan menggerakkan warga memanfaatkan pekarangan, kaum ibu juga bisa lebih kreatif dalam kesehariannya. Mereka bahu membahu dan bekerjasama membangun lokasi sekaligus menanam bibit tanaman obat keluarga (toga). Penanaman bibit toga dan sayuran dilakukan secara swadaya. Bibit tanaman yang dikembangkan mulai dari jahe, kunyit, lengkuas, kencur, akar wangi dan sebagainya.

Toga terus digalakkan oleh masyarakat sebagai obat alternatif mensukseskan program dasa wisma. Melalui pengurus PKK di tingkat desa hingga Kabupaten, masyarakat selalu diajak untuk menanam toga di pekarangan rumah. Tanaman ini dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini bahkan masuk dalam program prioritas TP PKK.

“Selain toga, pemanfaatan pekarangan rumah untuk mengembangkan tanaman holtikultura dan tanaman gizi juga dilakukan. Dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk berbagai tanaman, tidak hanya akan memperindah halaman rumah tapi juga menghasilkan nilai ekonomis tersendiri sebagai tambahan penghasilan keluarga,” tuturnya.

Rusnaini menambahkan sesuai dengan arahan Ketua TP PKK Sangatta Utara Siti Maskanah, dilaksanakan program dimaksud dilatarbelakangi sebagian besar masyarakat masih banyak membeli sayur, rempah-rempah dan buah-buahan di pasar. Padahal lahan perkarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk menanam sayur mayur dan berbagai jenis tanaman bernilai ekonomi. Selain itu program ini juga secara tidak langsung juga berkorelasi pada upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

“Ke depan kami akan terus galakkan program ini tidak hanya melalui program PKK, namun juga melibatkan instansi terkait guna memberikan penyuluhan dan menyediakan bibit kepada para ibu-ibu. Selain itu ada rencana membuat lahan percontohan (demplot) sekaligus kegiatan daur ulang terhadap barang-barang bekas bisa dimanfaatkan kembali hasilnya dapat menambah penghasilan ekonomi,” tutupnya.

(AJ/AJ)
  1. PERKEBUNAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA