1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Kewajiban perusahaan sawit bangunkan plasma masyarakat agar dipenuhi

“Dari luasan area yang dimiliki perusahaan, harus disisihkan 20 persen untuk kegiatan perkebunan plasma masyarakat setempat,” kata Ismunandar.

Bupati Kutim Ismunandar ketika melakukan penanaman perdana bibit sawit saat melakukan kunjungan kerja ke kecamatan beberapa waktu lalu. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 30 Oktober 2017 10:02

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Ismunandar meminta kepada seluruh perusahaan perkebunan sawit yang saat ini beropersi di wilayah Kutai Timur untuk benar-benar bisa memenuhi kewajibannnya kepada masyarakat, terutama kewajiban plasma. Bahkan kini tidak sedikit perusahaan sawit yang ada di Kutim, bermasalah plasmanya dengan masyarakat hingga akhirnya harus diselesaikan di meja hijau.

“Plasma merupakan kewajiban yang sudah disepakati pihak perusahaan sawit saat akan beroperasi. Dari luasan area yang dimiliki perusahaan, harus disisihkan 20 persen untuk kegiatan perkebunan plasma masyarakat setempat,” kata mantan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim ini.

Dikatakan, jika kewajiban ini tidak dipenuhi, maka kemungkinan akan menjadi salah satu pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk tidak memperpanjang ijin usaha perkebunan (IUP) atau bahkan mencabutnya. Pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai hal ini bersama Disbun selaku instansi teknis.

Menurut Ismu, panggilan akrab orang nomor satu di Kutim ini, pemerintah daerah juga tidak mau serta merta langsung bertindak agresif dengan mencabut IUP perusahaan perkebunan yang hingga kini tidak menjalankan kewajiban plasmanya kepada masyarakat. Pemerintah Kutim akan duduk bersama dengan pihak perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dan permasalahan mereka sehingga kewajiban plasma kepada masyarakat belum terpenuhi.

Pemkab Kutim berharap kewajiban plasma oleh pihak perusahaan diberikan kepada masyarakat saat perusahaan mulai beroperasi. Ketika perusahaan mulai melakukan penanaman sawit, masyarakat juga berbarengan melakukan penanaman. Sehingga pada saat panen bisa berbarengan juga dengan masyarakat yang mendapatkan hasil tanam sawit mereka.  Dengan demikian tidak menimbukan permasalahan dikemudian hari, jika pihak perusahaan dan masyarakat bisa menikmati hasil kebun bersama-sama.

Dengan adanya kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, hal ini justru memberikan rasa aman dalam melakukan investasi. Jika masyarakat merasa memiliki, justru warga sekitarnya akan ikut menjaga asset yang dimiliki perusahaan dengan baik.


(AJ/AJ)
  1. PERKEBUNAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA