1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Jelang Pilgub 2018, Kohati Sangatta gencar kampanye anti golput

“Kami mengajak gerasi muda sebagai pemilih cerdas demi mensukseskan Pilgub 2018 dan selanjutnya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden,” kat

Salah satu kegiatan kampanye anti golput agar masyarakat sadar terhadap hak pilihnya dalam pemilu, baik Pileg, pilgub, pilbup maupun pilpres. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 28 Agustus 2017 14:20

Merdeka.com, Kutai Timur - Meski pemilihan Gubernur Kaltim masih beberapa bulan, namun kepedulian masyarakat untuk tidak golput (golongan putih) sudah disuarakan. Salah satunya dilakukan Korps HMI-Wati (KOHATI) cabang Sangatta, yang gencar melakukan kampanye anti golput.

“Langkah ini kami lakukan, sebagai upaya pembinaan dan pelatihan wawasan. Kami mengajak gerasi muda sebagai pemilih cerdas demi mensukseskan Pilgub 2018 dan selanjutnya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden di 2019,” kata Ketua Kohati Sangatta Auliya Ulfah.

Menurutnya, beberapa kali digelar pemilu, baik pilgub, pilbup, pileg maupun pilpres, selalu ada golput yang jumlahnya cukup besar. Terutama bagi pemilih pemula yang tidak memberikan suaranya saat pencoblosan. Sehingga dia mengajak kepada generasi muda, terutama yang berusia 17 tahun agar bisa menyalurkan hak suaranya saat Pilgub nanti maupun pileg dan pilpres.

Dijelaskan, pihaknya akan melakukan deklarasi anti golput ini ada 29 Agustus besok. Kegiatan ini mendatangkan pemateri dari komisioner KPU Kutim. Tujuan memberikan pendidikan politik pelajar sebagai pemilih pemula untuk berkontribusi memberikan suara di pemilu. Selanjutnya memotivasi para pelajar agar tidak golput.

Aulia menambahkan kegiatan ini mengundang sekitar 200 pelajar pemuda pemudi yang sudah berusia 17 tahun bukan sebagai anggota Polri maupun TNI. Sasaran peserta adalah siswa sekolah yang masih duduk di kelas 3 SMA dan baru masuk jenjang perguruan tinggi. Intinya kegiatan bertujuan untuk membuka pikiran dan wawasan bahwa memberikan hak suara pada pemilu sangat penting.

“Anak zaman sekarang kurang peduli terhadap politik. Contohnya karena dianggap suara mereka tidak berpengaruh. Nah ini yang harus diluruskan. Jadi sebaiknya tunas mudalah yang patut memberikan amanah kepada pemimpin politik lewat gerakan dukungan anti golput,” tambah Ulfa.

Sementara itu, Ketua Panitia Irnanda Nur Bintari mengutarakan KOHATI terus menggencarkan sosialisasi pilkada khusus pemilih pemula wajib menggunakan hak pilihnya, sehingga pada hari pencoblosan mereka datang ke TPS.

“Hasilnya angka golput alias tidak memilih bisa ditekan, khususnya di Kutim. Kami terus berupaya maksimal menuju pesta demokrasi lima tahun ini agar dapat berjalan lancar dan sukses, dengan partisipasi suara yang maksimal,” kata Irnanda.


 

(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA