1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

Prajurit TNI Lanal Sangatta jadi dalang “Hanoman Maneges”

"Sebelumnya telah digelar pesta seni dan budaya dan semua etnik ikut tampil. Kali ini, giliran wayang kulit," ujar Ismu.

Prajurit TNI AL Sangatta Serma Sumarno, ketika unjuk kebolehan mendalang dengan lakon “Hanoman Maneges” memeringati HUT ke-17 Kutim dan HUT ke-71 TNI. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 17 Oktober 2016 20:33

Merdeka.com, Kutai Timur - Sabtu (15/10) malam lalu tampak berbeda dari biasanya. Di halaman kantor terpampang layar putih dengan hiasan wayang kulit yang sudah tertata rapi. Ternyata, malam itu digelar wayang kulit semalam suntuk, untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kutim dan HUT ke-71 TNI tahun 2016.

Ratusan warga memadati halaman kantor camat, untuk menyaksikan pagelaran seni wayang kulit tersebut. Termasuk bupati Kutim Ismunandar dan Komandan Lanal Sangatta Letkol (P) Donny Suharto dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang juga tampak melihat perhelatan seni budaya Jawa tersebut.

Uniknya, dalang yang memainkan wayang adalah prajurit TNI Lanal Sangatta, yakni Serma Saa Sumarno. Lelaki yang dikenal dengan Ki Dalang Sumarno Nguhdi Carito ini membawakan lakon “Hanoman Maneges”, dengan mengenalkan pesinden Eka Kebumen.

Sebelum acara dimulai, Bupati Ismunandar dari atas panggung utama menyebut bahwa, kegiatan pagelaran wayang kulit ini merupakan sarana untuk menumbuhkan kebersamaan seluruh unsur masyarakat melalui kebudayaan.

"Telah ada berbagai kegiatan seperti pesta seni dan budaya, di mana semua etnik kita beri kesempatan tampil. Termasuk pentas seni wayang kulit kali ini," ujar Ismu.

Dengan keberagaman etnis dan budaya tersebut, Bupati berharap agar seluruh warga Kutim dapat terus menjaga kerukunan, kebersamaan serta keamanan di wilayah Kabupaten tercinta ini. Dia mengajak seluruh masyarakat Kutim untuk bersama-sama membangun daerah. Baik itu dalam membangun pertumbuhan ekonomi maupun turut berpartisipasi menjaga suasana lingkungan agar selalu kondusif.

Menandai pangelaran wayang kulit malam itu Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Donny Suharto menyerahkan sebuah tokoh wayang kepada Bupati, lantas Bupati memberikan kepada Dalang. Diiringi barisan prajurit Lanal Sangatta yang membawa obor.

Sebelumnya Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Donny Suharto melaporkan, lakon dan tokoh dalam cerita ini melambangkan pemimpin yang rendah hati.

"Lakon melambangkan adanya seorang tokoh yang mampu hadir ditengah masyarakat, menyelesaikan segala angkara murka, menyelesaikan kekacauan dengan rasa rendah hati," terangnya.

Berikutnya Donny menegaskan bahwa peran serta dan tugas prajurit TNI tidak pernah luntur untuk menjaga kedaulatan Negara ini. Untuk itu dia mengatakan TNI akan selalu siap mengawal pembagunan Nasional.

"Selaku prajurit, tentara rakyat siap mengawal pembangunan nasional, khususnya di Kutim. Serta mewujudkan Kutim bersama-sama menjadi jaya, sejahtera dan madani," katanya.

Begitu aksi dalam dimulai nampak ribuan warga tak beranjak dari tempatnya dari awal pertunjukan hingga dini hari. Seakan larut dengan cerita pagelaran wayang. Terlihat sesekali terdengar riuh dari penonton saat dalang melontarkan kata-kata candaan lewat tokoh pewayang yang dimainkanya, di depan kain putih dengan paparan cahaya lampu sorot.

(AJ/AJ)
  1. Zona Turis
  2. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA