1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Gelar PKMF, Dinkes berupaya perangi tuberculosis dan malaria

“Puskesmas diharapkan mampu merancang dan menentukan mekanisme distribusi kelambu, untuk pengendalian maria menuju tahap eliminasi,” kata Haryati

Ahsan dari Dinas Kesehatan Kutim ketika memberikan materi sosialisasi tentang pemberantasan penyakit tuberkulosis dan pencegahan malaria. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 31 Agustus 2017 07:36

Merdeka.com, Kutai Timur - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim terus berupaya meminimalisir penyebaran berbagai penyakit di tengah masyarakat. Salah satunya menggelar diskusi yang membahas tentang penyakit tuberculosis dan pemberantasan penyakit malaria.

Kegiatan ini bekerjasama dengan Global Fund Kaltim ini dilaksanakan pada Selasa (29/8) lalu di Hotel Lumbu, Sangatta Utara, Kutai Timur ini, sebagai upaya pencegahan penyebaran berbagai penyakit. Kegiatan itu juga menggelar panduan pelaksanaan {ekan Kelambu Massal Fokus. Kegiatan ini untuk menyampaikan tahapan pelaksanaan  PKMF dan membuat rencana pembiayaan pendistribusian kepada masyarakat.

Sekretaris Dinkes Hariyati menyampaikan kelambu malaria dapat didistribusikan sesuai sasaran di 10 desa. Dalam hal ini ada tiga kecamatan memerlukan penanganan komperhensif seperti Busang, Batu Ampar dan Sandaran. Dirinya mengimbau peserta dari Puskesmas agar bekerja sama untuk bisa menginformasikan sebagai kader pendistribusian kelambu ke masyarakat sehingga bermanfaat. Lewat perencanaan kebutuhan kader dan kebutuhan biaya.

“Pelaksanaan pekan kelambu massal fokus dapat terlaksana sesuai dengan yang telah dirancang. Yakni memenuhi cakupan pada desa-desa sasaran dengan target waktu yang ditentukan. Puskesmas di bawah supervisi Dinkes mampu merancang dan menentukan mekanisme distribusi kelambu. Ini menjadi proses pengendalian maria menuju tahap eliminasi,” jelas Haryati.

Project Officer Program Malaria Muhammad Mudin mengatakan Kutim termasuk salah satu kabupaten dengan endemis tinggi penyebaran malaria (daerah malarius) dengan gencarnya pembukaan lahan digambarkan didalam peta masuk zona merah. Namun kini Kutim sudah memasuki zona hijau pasalnya sudah ada usaha Dinkes memerangi malaria tuntas.

“Kegiatan ini difokuskan tetap mewaspadai penularan malaria di desa-desa yang dinilai masih berpotensi ada sumber penyebaran. Nantinya akan diberikan kantung atau kelambu malaria sebagai pencegahan meniadakan kontak nyamuk dengan manusia kalau tidak ada gigitan nyamuk tidak ada malaria,” kata Muhammad Mudin.

Mudin menambahkan nantinya ada mekanisme kelompok tidur. Yakni setiap dua orang mendapatkan satu kelambu di satu kamar. Biasanya perlu dua kelambu dalam satu rumah. Pendistribusian kelambu akan dilaksanakan serentak di 10 desa. Dinkes bersama camat dan petugas puskesmas berperan besar dalam memaksimalkan program ini.

“Lintas sektor ini menjadi motor penggerak masyarakat. Orang kesehatan tidak bisa bekerja sendiri jadi harus didukung. Indikatornya tidak ada penularan jika ada kasus baru. Kedepan malaria tidak menjadi masalah, Kutim menuju zona bebas malaria ketika datang di Kabupaten ini terpasang plang besar di sudut sudut rumah,” tambahnya.

(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA