1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Masalah hukum dan mutu pelayanan kesehatan harus disinkronkan

“Baik perawat maupun dokter yang ada di Puskesmas, perlu dibekali ilmu yang sifatnya praktis,” kata Andi Baji.

Ratusan dokter dan puluhan perawat ikut simposium masalah kesehatan garapan IDI Kutim di Sangatta Sabtu (11/11/2017). ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 13 November 2017 05:40

Merdeka.com, Kutai Timur - Momentum symposium yang diikuti para dokter dan perawat serta bidan, diharapkan memberikan solusi kesehatan ke depan. Terutama mengenai masalah hukum dan pelayanan kesehatan harus disinkronkan, agar tidak memunculkan masalah dikemudian hari.

Hal itu diungkapkan Ketua IDI Kutim dr Andi Baji Silolipu, ketika memberikan sambutan pada acara symposium yang diikuti ratusan tenaga dokter, perawat dan bidang se-Kutim tersebut, Sabtu (11/11) di ruang Meranti, kantor bupati. Kegiatan ini, sekaligus memilih ketua dan pengurus baru IDI periode selanjutnya, lantaran kepengurusan ini sudah habis masa bhaktinya.

“Kami berharap, symposium ini menjadi momentum awal bagi pengurus IDI Kutim untuk bisa lebih meningkatkan koordinasi dengan IDI pusat dan daerah,” kata dokter senior di Kutim ini.

Andi Baji juga mengapresiasi kepanitiaan yang bisa menghadirkan ratusan dokter dan tenaga medis di Kutim. Terlebih tenaga medis merupakan komunitas yang sulit dikumpulkan karena kesibukan melayani masyarakat. Selain itu melibatkan stakeholder untuk mendukung acara. Termasuk menghadirkan Bupati Kutim serta PB IDI Pusat.

“Terkati masalah symposium, satu yang saya harapkan yakni masalah hukum dan masalah mutu pelayanan itu perlu sinkron. Baik perawat maupun dokter yang ada di Puskesmas, perlu dibekali ilmu yang sifatnya praktis. Yakni jangan sampai nanti saat mengirim pasien ke rumah sakit yang sudah tahap akhir, sehingga malah berakibat dokter di rumah sakit tidak bisa berbuat banyak,” harapnya.

Dia berharap seluruh peserta symposium dapat mengambil hikmah dan ilmu dari pertemua dimaksud untuk meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan kesehatan. Terutama yang sifatnya emergency.

Ketua Panitia Pelaksana dr Yuwana Sri Kurniawati melaporkan kegiatan yang dihadiri 109 dokter, 66 bidan, 65 perawat serta undangan ini diisi dengan penyampaian beberapa materi. Yakni Etik Kedokteran dan Medikolegal. Berikutnya Emergency Hypertension, Atrial Fibrilation and Febrile Convulsion Management. Acute Exacerbation of Astma, Steven-Johnson Syndrome and Preventive Infection Control in emergency Room Management. Serta Post Partum Hemorrhage, Trauma and Epistaxis Management.

“Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan tentang masalah kedokteran terkini. Meningkatkan pemahaman dan solusi tentang masalah kesehatan terkini,” jelas Yuwana yang juga akktif di TP PKK Kutim.

Selanjutnya memilih pengurus IDI Cabang Kabupaten Kutim periode 2017-2020. Terakhir guna mempererat silaturahmi antara pengurus dan seluruh anggota keluarga IDI Cabang Kutim. Simposium juga menyiapkan hadiah doorprize yang diperuntukkan bagi peserta yang hadir dan diundi jelang acara berakhir. Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.30 wita tersebut berakhir sore hari. Seluruh rangkaian kegiatan juga ditambah dengan Family Day keluarga besar IDI Kutim. Sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi kesehatan di Hotel Q Sangatta Utara.



(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA