"Dari hasil penilaian, Rantau Pulung juara lomba Posyandu dan Muara Wahau juara lomba PHBS," kata Yuwana.
Merdeka.com, Kutai Timur - Posyandu atau Pos Layanan Terpadu merupakan sebuah program pemerintah yang berkenaan dengan masalah kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan balita. Program ini bersifat dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Sehingga Posyandu umumnya dilakukan di setiap desa di beberapa Kecamatan oleh kader-kader kesehatan desa dengan bimbingan tenaga ahli dari Dinas Kesehatan. Bermanfaat untuk kesehatan ibu dan balita seperti gizi, imunisasi, pencegahan dan penanggulangan berbagai penyakit, serta pertumbuhan dan perkembangan balita.
Dalam upaya meningkatkan kualitas serta kinerja kader Posyandu dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Dinas Kesehatan bekerja sama dengan beberapa instansi menggelar lomba Posyandu dan PHBS tingkat Kabupaten Kutim. Instansi yang dilibatkan untuk mensukseskan kegiatan sejak 20 Agustus hingga 3 September 2016 ini antara lain Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP KB) dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kutim.
Ketua Tim Penilai Lomba, dr Yuwana Sri Kurniawati saat dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini kecamatan yang sudah dinilai adalah Teluk Pandan, Bengalon dan Kaliorang. Berikutnya penilaian untuk Kecamatan Sangkulirang dan Kaubun. Kemudian Sangata Utara dan kecamatan lainnya secara bertahap hingga selesai pada 3 September.
"Penilaian lomba Posyandu dan PHBS ini untuk menentukan pemenang yang akan mewakili Kutim di tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan ini tidak sekedar seremonial lomba namun merupakan motivasi bagi ibu-ibu kader agar lebih tertib adminstrasi dan juga sebagai ajang silaturrahmi serta revitalisasi Posyandu di semua kecamatan,” jelas dokter berjilbab ini.
Dia menyebut Posyandu merupakan bentuk upaya peningkatan kesehatan bersumber daya masyarakat dan mempunyai potensi untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa serta menekan angka kematian ibu dan bayi. Sedangkan lomba PHBS merupakan lomba untuk membuat pada kader dan masyarakat bisa lebih memahami dan melaksanakan 10 indikator PHBS di masyarakat. Di antaranya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, selalu memberi bayi ASI (air susu ibu) eksklusif, menimbang bayi dan balita, mengunakan air bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari.
“Melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah,” tambah Yuwana.
RANPUL DAN WAHAU JUARA
Sesuai dengan hasil penilaian oleh tim penilai yang diketuai dr Yuwana Sri Kurniawati, Kecamatan Rantau Pulung (Ranpul) dinyatakan sebagai yang terbaik dalam Lomba Posyandu. Sedangkan untuk kategori PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) pemenangnya kecamatan Mura Wahau.
“Berdasarkan hasil penilaian di seluruh kecamatan perihal pemenang lomba Posyandu tingkat Kabupaten Kutai Timur, juara 1 adalah Posyandu Kecamatan Rantau Pulung. Posisi runner up diraih Kecamatan Sangatta Utara dengan Posyandu Kemala Bhayangkari, juara 3 Posyandu Kongbeng.
Sementara untuk lomba PHBS tingkat Kabupaten keluar sebagai juara 1 Kecamatan Muara Wahau, juara 2 Kecamatan Sangatta Utara dan Juara 3 Kecamatan Sangatta Selatan.
Dijelaskan, penilaian lomba Posyandu dan PHBS ini untuk menentukan pemenang yang akan mewakili Kutim di tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan ini tidak sekedar seremonial lomba namun merupakan motivasi bagi ibu-ibu kader agar lebih tertib adminstrasi dan juga sebagai ajang silaturrahmi serta revitalisasi Posyandu di semua kecamatan.