“Keikutsertaan Kutim dalam event kebudayaan nasional ini, potensi budaya Kutim lebih dikenal luas,” kata Idra Bengeh.
Merdeka.com, Kutai Timur - Penari-penari hudoq asal Kutai Timur (Kutim) yang ikut pawai budaya nusantara memperingati HUT Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke-42 di Jakarta, sangat memukau bagi pengunjung. Bahkan menjadi perhatian duta besar negara sahabat saat tampil pada 16 April lalu.
Sedangkan pejabat negara seperti Menteri Sosial Sosial RI Khofifal Indar Parawansa yang melepas start para peserta pawai, ikut kagum dengan penampilan tarian khas Kutim tersebut. Penari hudoq yang dipimpin langsung oleh Ketua Adat Dayat Besar Kaltim dan Kaltara Indra Bengeh ini mesti berjalan tanpa mengenakan alas kaki. Dari Patung Tugu Api, mengelilingi Danau Kepulauan Nusantara sepanjang kurang lebih dua kilometer. Hingga mencapai garis finish di Gedung Sasono Adiguno, TMII. Ikut serta Ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) Kutim Ayub Bit dan Sekretaris Siang Geah.
Namun sebelum itu, penari hudoq Kutim yang tampil memimpin peserta pawai diberi kesempatan tampil di panggung kehormatan selama empat menit. Waktu yang singkat tersebut ternyata sanggup membuat seluruh undangan yang mayoritas duta besar Negara sahabat terpukau dan memberikan aplaus luar biasa. Termasuk para penonton pawai di sepanjang jalur yang dilintasi. Pawai ini diikuti oleh perwakilan dari 34 provinsi se-Indonesia. Jika dirata-ratakan 1 provinsi diwakili minimal 50 orang, maka peserta mencapai lebih dari 1.700 orang dengan kebudayaan yang berbeda.
Keikutsertaan penari hudoq kali ini menjadi istimewa karena melalui Dinas Kebudayaan, Kutim menjadi wakil Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tak hanya itu, Kutim juga akan mengikuti expo kesenian dan kebudayaan selama event berlangsung, yakni 16-23 April 2017.
“Dengan keikutsertaan Kutim dalam event kebudayaan nasional ini, potensi budaya di daerah di Kutim dapat lebih dikenal luas. Tak hanya wisatawan nusantara, tetapi juga turis mancanegara. Sehingga pada akhirnya potensi kebudayaan yang ada mendukung kunjungan wisata di Kutim,” kata Indra Bengeh dan dibenarkan oleh Ayub usai mengikuti pawai.
Penari yang dikirim berasal dari Kecamatan Muara Wahau, Muara Ancalong, Long Masangat, Busang, Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan serta organisasi PDKT (Persekutuan Dayak Kalimantan Timur) Kutim.