1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Dari kuliah ‘melantai’ sampai memiliki gedung megah yang representatif

Saat perpindahan, salah satu ruang gedung baru GPU (ruang pusat pelayanan administrasi dan Jurusan Tarbiyah) diadakan syukuran dan do’a bersama.

Bupati Kutim Ismunandar memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa STAIS yang baru diwisuda beberapa waktu lalu. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 21 Oktober 2017 10:24

Merdeka.com, Kutai Timur - Pembentukan Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) ini memiliki catatan berliku dan proses yang cukup panjang. Mungkin tak banyak yang mengetahui awal berdirinya kampus megah dan representatif di jalan Soekarno-Hatta sekarang ini, terutama bagi mahasiswa baru atau dosen yang baru mengajar di kampus tersebut.

Meski masih terlihat gersang, namun kampus STAIS ini memerlukan perjuangan panjang dan saat ini patut disyukuri, karena sudah terbilang memiliki kampus yang memadai. Cuplikan sejarah STAIS bisa dilihat di situs resmi STAIS Kutim yakni www.staiskutaitimur.wordpress.com.

Awalnya, semua kegiatan perkuliahan STAIS Kutim dipusatkan di komplek SMUN 1 Sangata sejak dibukanya STAIS Kutim pada bulan September 2007. Di SMUN 1 Sangata, STAIS Kutim menyewa 2 ruang kelas, yakni 1 untuk ruang kantor dan kegiatan perkuliahan. Saat STAIS Kutim dibuka dengan dasar izin Operasional SK Dirjen Pendis Depag RI Nomor Dj.I/177/2007 tanggal 20 April 2007, proses perkuliahan masih dilaksanakan secara sangat sederhana.

Mengutip situs resmi tersebut, disebutkan, awal proses perkuliahan “melantai” (mahasiswa duduk di lantai tanpa alas apapun, termasuk dosennya). Perkuliahan dengan beralaskan karpet, hingga secara bertahap proses perkuliahan menggunakan kursi. Tahap pertama baru bisa membeli kursi sebanyak 100 unit. Dananya diperoleh hibah beasiswa mahasiswa STAIS dari Diknas Kutim.

Terhitung sejak Senin, 20 Oktober 2008, STAIS Kutim telah menempati gedung baru, yaitu Gedung Pertemuan Umum (GPU) di jalan APT Pranoto Sengata Utara. Gedung GPU yang digunakan sebagai pusat kegiatan perkuliahan ini pada awalnya adalah gedung yang menurut rencana akan digunakan untuk venue kegiatan PON Kaltim 2008.

Selanjutnya pimpinan STAIS Kutim berinisiatif memindahkan kegiatan perkuliahan di gedung GPU mengingat gedung tersebut tidak digunakan untuk kegiatan atau instansi lainnya. Melalui surat yang ditandatangani antara pihak STAIS Kutim dengan Pemkab Kutim, STAIS Kutim diperkenankan menggunakan Gedung GPU sebagai pusat perkuliahan STAIS Kutim dengan status pinjam-pakai.

Sejak 20 Oktober 2008, STAIS Kutim boyongan dari SMUN 1 Sangatta ke Gedung GPU di jalan APT Pranoto. Pada malam perpindahan itu, salah satu ruang gedung baru GPU (ruang pusat pelayanan administrasi dan Jurusan Tarbiyah) diadakan syukuran dan do’a bersama yang dipimpin oleh Amir Tajrid MAg, Pembantu Ketua I STAIS Kutim.

Selanjutnya secara bertahap pimpinan STAIS Kutim dan jajarannya melakukan pembenahan-pembenahan gedung GPU. Mulai pembuatan partisi untuk ruang perkuliahan, kantor pusat rektorat, ruang layanan administrasi, ruang perpustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer dan fasilitas pendukung lainnya. Hingga akhirnya sekarang sudah memiliki sendiri gedung kampus yang representatif.


(AJ/AJ)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA