Setelah sholat Isya, masyarakat sudah mulai memenuhi lapangan di halaman helipad kantor bupati, depan gedung DPRD dan GSG, Bukit Pelangi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Pemandangan di halaman helipad depan Gedung Serba Guna (GSG) Kamis (19/10) malam lalu tampak berbeda. Di simpang tiga menuju masjid Al-Faruq dipasang panggung dan tenda, sedangkan di tengah-tengah ada operator yang menjalankan sound system.
Dari kejauhan, lampu sorot tampak bersinar menerangi langit yang cukup terang. Malam itu, puluhan ribu masyarakat kota Sangatta dan sekitarnya tumplek menjadi satu di halaman helipad tersebut.
Mereka bersatu padu mengikuti lantunan sholawat yang dibawakan Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Ini merupakan kegiatan religi pertama di Kutim yang dipenuhi puluhan ribu di lapangan terbuka.
Di panggung kehormatan ada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Bupati Kutim H Ismunandar dan istri Hj Encek UR Firgasih, Wabup H Kasmidi Bulang dan istri Hj Tirah Satriani, Ketua DPRD Kutim H Mahyunadi, ketua PCNU yang juga Seskab H Irawansyah dan sejumlah pejabat, Direktur Bankaltim Zainuddin Fanani, unsur FKPD serta sejumlah kepala SKPD lingkup Pemkab Kutim.
Kutim bersholawat ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-18 Kutai Timur dan HUT bankaltim ke-52. Parkir kendaraan juga meluber ke berbagai tempat. Halaman parkir kantor bupati dipenuhi kendaraan roda empat dan roda dua, bahkan meluber sampai ke pinggir jalan menuju Mako Lanal. Jalan Soekarno Hatta juga dipenuhi kendaraan roda empat, mulai polder PDAM sampai belakang gedung GSG serta halaman parkir gedung GSG juga penuh kendaraan parkir, demikian juga di halaman gedung DPRD.
Setelah sholat isya, masyarakat sudah mulai memenuhi halaman helipad kantor bupati. Selain Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, malam itu ada juga Habib Achmad Mutahar, Habib Idrus Al-Haddat dan Habib Baqir bin Agil, yang memberikan tausiah dan memimpin doa bersama.
Dengan besholawat, diharapkan warga Kutim selamat dan sejahtera dan nantinya memperoleh safaat dari Nabi Muhammad SAW. Kutim sendiri sudah dua tahun lalu menggagas kegiatan ini, namun baru kali ini terlaksana.
“Kita harapkan Kutim bersholawat ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Ini sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulnya, untuk mencapai kehidupan yang harmonis di semua tingkatan, baik keluarga, masyarakat maupun pemerintah,” kata Bupati Kutim Ismunandar.