"Sekitar pukul 04.45 pagi, di jalan Sulawesi, Sangatta Utara terjadi kebakaran. Setidaknya 6 unit pemadam dikerahkan untuk menjinakkan api".
Merdeka.com, Kutai Timur - Ketika warga sedang menunaikan shoalat subuh, tiba-tiba terdengar teriakan seorang wanita meminta tolong, lantaran rumahnya terbakar secara tiba-tiba, begitu ia terbangun. Karena panik, ia pun langsung ke luar rumah dengan membawa anaknya sambil berteriak meminta tolong.
“Tolong-tolong, rumahku kebakaran”. Begitu suara wanita yang terdengar di jalan Sulawesi, Sangatta Utara, sekitar puku 04.45 tadi pagi.
Wahyu yang berada tak jauh dari lokasi, langsung menelpon petugas pemadam kebakaran dan kepolisian, untuk meminta bantuan pemadaman untuk segera datang memadamkan rumah yang tak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
Tak lama kemudian, dua unit mobil pemadam datang dan langsung mengambil tindakan semampunya, lantaran api sudah membesar. Si jago merah sudah menguasai bangunan kayu yang dihuni beberapa orang tersebut.
Warung makan ‘Icha’ yang ada di sebelah rumah yang terbakar, tak luput dari sambaran api yang sedang membara. Tak bisa dielakkan, api merembet ke warung yang menjadi langganan warga jalan Sulawesi tersebut, terutama pegawai Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kutai Timur yang lokasinya sekitar 50 meter dari warung makan Icha yang ikut hangus terbakar.
Menurut beberapa warga, api diduga berasal dari korseleting listrik. Sebab, yang empunya rumah belum melakukan aktivitas apa-apa saat musibah kebakaran terjadi. Meski dua rumah ludes terbakar, namun tidak ada korban jiwa ketika peristiwa itu terjadi.
Menurut pemilik rumah Utut, dari informasi salah seorang adiknya yang tinggal di rumah tersebut, api berasal dari bagian kamar tengah rumah miliknya. Menurut Utut, salah seorang yang tinggal di rumah yang terbakar, di rumahnya ada 6 orang, namun selamat semuanya.
Dia sendiri saat rumah terbakar sedang masuk malam bertugas di UPT Pemadam Kebakaran Pemkab Kutim. “Saya sedih sekali, karena rumah yang saya tempati ludes terbakar. Namun istri dan anak saya serta keluarga selamat,” katanya dengan mimik sedih.
Selain rumah yang ditinggali Utut, ada warung Icha yang juga ikut menjadi korban keganasan si jago merah. Akibat musibah kebakaran tersebut, diperkirakan kerugian sekitar Rp 400 juta. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi pihak berwajib mengenai sebab musibah kebakaran terjadi.
Untuk memadamkan api tersebut, setidaknya ada 6 mobil unit pemadam yang turun langsung. Demikian juga kru yang terjun, semuanya ikut berpartisipasi memadamkan kebakaran dua rumah itu. Selain itu, ada juga petugas kepolisian ikut mengamankan lokasi dibantu dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kutim.