“Tenaga dokternya memang harus mengerti tentang atlet bela diri ketika bertanding mengalami cedera,” kata Harpandi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Panitia Besar Pekan Olahraga Provinsi (PB Porprov) terus memaksimalkan waktu, agar persiapan pelaksanan perhelatan olahraga empat tahunan tingkat provinsi berjalan lancar dan sukses. Diharapkan, masing-masing bidang menggelar rapat sendiri sehingga bisa focus dalam menangani persoalan yang ada.
Hal itu terungkap dalam rapat perdana PB Porprov yang dipimpin Ketua harian Irawansyah di secretariat PB Porprov, Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Selasa (15/8) lalu. Kegiatan itu dihadiri wakil ketua Harpandi, Sekretaris Syahril dan pengurus PB Porprov lainnya.
Irawansyah yang juga Seskab Kutim menegaskan, agar masing-masing bidang untuk mempersiapkan sesuai bidang dan pekerjaannya. Pertemuan itu juga dihadiri Wakil Ketua Sarwono Hidayat, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Syahril selaku sekretaris Porprov. Tampak juga Kepala Dinas Perhubungan Ikhsanuddin Syerpi, Kepala Bappeda Sumarjana, Kepala Dinas Kesehatan Bahrani, Kepala Satpol PP Arif Yulianto dan sejumlah peserta undangan lain.
Dijelaskan, PB Porprov sudah membentuk penanggung jawab membawahi bidang-bidang kegiatan meliputi sarana dan prasarana, pertandingan, promosi, dana dan usaha, hospital dan Municipalty, Kehumasan, serta Informasi dan publikasi. Dalam penjelasannya Irawansyah mengatakan masing-masing bidang sudah punya konsep rencana kerja. Selanjutnya kearah penyusunan rencana kerja anggaran (RKA).
Menurut Irawan, pendanaan Porprov bakal dialokasikan melalui APBD murni tahun 2018 mendatang dan sebagian melalui APBD Perubahan tahun 2017 ini. Untuk tahun 2018, antara lain diusulkan sebesar Rp 30 miliar, KONI Rp 15 miliar dan Dispora Rp 15 miliar. “Kita berharap ada bantuan dari pmerintah provinsi Kaltim nantinya,” kata Irawansyah.
Dikatakan, pendanaan kegiatan Porprov, tidak hanya mengandalkan pemerintah daerah saja, tetapi melalui gerakan bekerja sama dengan mengundang pihak ketiga yaitu stakeholder sesuai dengan arahan Bupati Ismunandar dalam menuju perhatian untuk prestasi atlet Kutim.
Irawansyah menambahkan beberapa gelaran kegiatan Pra Porprov sudah dihelat diantaranya yang sudah berjalan sepeti Tenis. Sebagai lanjutan sekitar bulan September atau Oktober ada pertandingan cabor Kempo.
Wakil Ketua Harian PB Porprov Harpandi mengatakan nantinya khusus penanggung jawab bidang pertandingan membentuk struktur pembagian tugas untuk menginventarisir sejauh mana kordinasi sudah berjalan.
Maksimal atau tidaknya terkait persiapan sarana dan prasarana meliputi venue diluar Kutim seperti Berau, Bontang dan Samarinda. Tidak hanya itu masalah bidang kesehatan tak luput dari pantauan. Dia mengusulkan ada tenaga dokter berpengalaman contohnya saja menangani pasien atlet bela diri. Jika dirasa kurang bisa meminta bantuan tenaga PMI.
“Tenaga dokternya memang harus mengerti tentang atlet bela diri ketika bertanding mengalami cedera, dokter sudah mengantisipasi dengan penanganan cepat. Memang ini mendatangkan dari luar, namun ini tidak menjadi soal. Soal anggaran dokter nanti segera diusulkan dalam RKA tenaga medis,” ucap anggota DPRD Kutim ini.
Harpandi juga mengingatkan agar Pengcab segera menyelesaikan mutasi atlet sudah clear di akhir Desember 2017. Kurang dari 4 bulan lagi sudah tidak ada pengurusan perpindahan atlet.
Kepala Bappeda Kutim Sumarjana yang juga masuk sebagai penanggung jawab dana dan usaha PB Poprov mengatakan angka yang disepakati baru Rp 30 miliar melalui Pemkab Kutim dan DPRD. Ada beberapa usulan proposal yang masuk angkanya lebih tinggi sekitar Rp 80 miliar, hal ini masih dalam kajian dan evaluasi.
“Ya, dari Bappeda dilihat betul apakah angka ini prioritas dalam mengakomodir sarana dan prasarana. Sebab jika tidak betul-betul di utamakan bisa mengurangi anggaran, tidak terlalu boros. Perlu segera ada pertemuan pembahasan lanjutan Pemkab, DPRD dan PB. Perhatian Kaltim juga harus bisa membantu dalam pendanaan. Karena ini event skala Kaltim, tentunya provinsi harus berkontribusi,” jelas Sumarjana.