“Ini sebagai modal dan mampu memotivasi atlet untuk meraih prestasi pada saat Porprov tahun depan,” kata Irwan.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kejuaraan arung jeram se-Kaltim yang digelar di kawasan hulu Sungai Sangatta di kecamatan Rantau Pulung akhir bulan Nopember lalu menjadi momentum bagi Kutim. Selaku tuna rumah, tim Kutim mampu merebut gelar juara umum dan mengalahkan kabupaten/kota lainnya.
Sedangkan medali yang diraih kontingen Kutim sebanyak lima keeping, terdiri 2 emas diraih tim Putra Kutim A di nomor Slalom, 2 perak, dan 1 perunggu dari nomor Sprint, Head to head, dan Slalom. Kutim menang tipis atas saingan terdekatnya yaitu kontingen Kutai Barat (Kubar) meraih 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Sebagai tuan rumah, Ketua Pengkab Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kutim, Irwan Fecho, mengaku bangga dengan capaian atlet Kutim yang telah berjuang keras sehinggA mampu meraih juara umum. “Ini sebagai modal dan mampu memotivasi atlet untuk meraih prestasi pada saat Porprov tahun depan,” kata Irwan.
Mengenai venue arung jeram yang ada di hulu Sungai Sangatta tersebut, dinilai cukup baik dan bisa menjadi lokasi latihan bersama. Untuk itu, pihaknya membuka tangan bagi atlet daerah lain yang ingin berlatih di Kutim.
“Sebagai ketua panitia dan tuan rumah, saya mewakili FAJI Kutim menyampaikan terima kasih kepada semua komponen pendukung. Pengprov FAJI Kaltim dan pengurus kabupaten/kota, pelatih dan atlet, serta Komunitas Peduli Alamku yang selalu setia menjaga kawasan Sungai Sangatta ini tetap lestari,” terang Irwan.
Ketua Haria Pengprov FAJI Kaltim, Yudi Hendrawadi menjabarkan hasil Pra-Porprov Arung Jeram yang diikuti oleh atlet kabupaten/kota lainnya seperti Kubar, Mahulu, Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), Berau, Balikpapan, Bontang dan Kutim. Ia juga mengapresiasi kesiapan Pengkab FAJI Kutim selaku tuan rumah yang cepat merespon kebutuhan kompetisi meski dalam waktu singkat dan segala keterbatasan. Di sisi lain, penyelenggaraan kompetisi arung jeram di Kaltim merupakan sejarah baru sejauh ini.
“Ini menjadi catatan sejarah baru dengan melaksanakan Kejurprov atau Pra-Porprov ArungJeram di Kaltim walau sempat ada kendala seperti cuaca mendung berpotensi hujan kemarin, tapi akhirnya kita tetap dapat menyelenggarakan di venue,” ujar Yudi.
Ia menekankan dukungan dari pengurus FAJI di kabupaten/kota serta peran aktif pemerintah dalam kemajuan arung jeram di Kaltim. Menurut Yudi, potensi sungai di benua etam sebagai arena arung jeram sangat besar seperti daerah lainnya. Monitoring terhadap atlet binaan yang berpeluang meraih prestasi di level nasional juga dilakukan.
“Juri dan pelatih yang mendapatkan pelatihan di luar, kami selalu upayakan agar mendapatkan sertifikat demi arung jeram di Kaltim. Menuju Porprov VI/Katim 2018 siap menampilkan performa terbaik.” tutupnya.