1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Listrik yang dibangun KPC diharapkan mampu atasi byar pet Sangatta

“Semua perusahaan mempunyai bentuk perhatian besar terkait kelistrikan di Kutim,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar ikut mengetahui penandatanganan MoU antara KPC dan PLN mengenai penjualan sisa listri yang dibangun KPC. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 20 Maret 2017 08:38

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar berharap, pembangunan power plant yang dilakukan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan memiliki daya lebih, mampu menangani byar pet listrik di kota Sangatta. Sehingga salah kebutuhan dasar masyarakat tidak mengalami masalah lagi di ibukota kabupaten Kutim nantinya.

Hal itu diutarakan orang nomor satu di Kutim itu, ketika menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) penjualan dan pembelian listrik lebih (Excess power) PT KPC dengan PT PLN wilayah Kaltimra, Selasa (14/3/2017) lalu di Power Plant 3 x 18 MW Tanjung Bara Coal Terminal, Sangatta Utara.

Pada acara itu hadir juga Sekretaris Kabupaten (Seskab) Irawansyah, Kasdim 0909/Sangatta Mayor Inf Syawaluddin, Chief Operating Officer PT KPC Muhammad Rudy, General Manager (GM) PT PLN Rustamaji, GM Coal Processing & Handling PT KPC Poltak Sinaga.

Bupati Ismunandar menyebut PT KPC telah bergerak maju menggandeng pihak stakeholder lain, yaitu PT PLN. Hal ini menandakan satu langkah kemajuan penyediaan jaringan listrik tambahan. Sebagai contoh sebelumnya sudah ada 5 kecamatan yang sudah dialiri Excess Power dari pabrik kelapa sawit.

“Dalam kesempatan ini, saya minta kepada GM PT PLN Rustamaji realisasikan di PT Telen mengaliri listrik di Desa Mata Air dan Bukit Permata Kecamatan Kaubun. Karena tahun ini dianggarkan untuk item jaringan melalui APBD menunjang Excess Power dari PT Telen. Kemarin saya di telpon juga mendapatkan informasi dari  Gubernur Awang Faroek Ishak, kata beliau di Maloy akan dibangun 2 x100 MW. Mudah-mudahan ada dukungan dengan PT KPC terutama dalam bahan bakunya. Semua perusahaan mempunyai bentuk perhatian besar terkait kelistrikan di Kutim,” katanya.

Ismu menambahkan upaya PT KPC menggandeng PT PLN sangat berguna dalam mengatasi byarpet di Kutim. Dalam MoU Excess Power ini sekaligus melengkapi penyediaan daya setrum keseluruh kecamatan. Lewat 3 x18 MW, Pemkab terus  gencar dalam upaya dukungan efektif seluruh warga Kutim menikmati listrik. Orang nomor satu di Pemkab Kutim itu juga sepakat bahwa pemenuhan listrik menggunakan PLTD memerlukan biaya yang mahal.

GM Coal Processing & Handling PT KPC Poltak Sinaga mengatakan dari tahun ke tahun kebutuhan listrik meningkat. PT KPC dalam hal ini ingin menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang mahal tersebut. Karena Kutim mempunyai batu bara berlimpah, maka dari itu pihaknya mengajak bekerja sama PT Citra Kusuma Perdana (CKP) untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baru. Termasuk pemanjangan jaringan transmisi  sejauh 25 Kilometer. Proses perancangan aspek mengenai stabilitas pembangkit dan kesiapan ukuran pembangkit yang ekonomis, akhirnya diputuskan membangun tiga unit PLTU yang masing-masing dapat menghasilkan listrik sebesar 18 MW.   

“Diketahui dalam operasi normal ada Excess Power, nah hasilnya ini akan diekspor secara esternal PT KPC. Ini yang melatarbelakangi adanya MoU,” kata Poltak menjelaskan latar belakang program dimaksud.

Penyelesaian pembangunan tiga unit PLTU ini dilakukan secara bertahap. Unit nomor satu sudah menghasilkan listrik tetapi masih dalam tahap positioning sejak Oktober tahun lalu dan target Mei bisa langsung uji coba dengan beban maksimal 18 MW. Selanjutnya pihak KPC dapat menguruskan sertifikat layak operasi dan juga perizinan. Unit nomor dua tahapan positioning awal tahun ini dan diharapkan April sudah sinkron dengan kelistrikan PT KPC. Selanjutnya unit nomor tiga saat ini dalam tahap akhir pengecekan instalasi target Juli selesai.

“Agustus mendatang semua perangkat listrik seluruhnya siap menyalurkan listrik secara bertahap sesuai kesepakatan. Dalam hal ini minta dukungan Bupati dalam perizinan dengan kementrian ESDM dan Provinsi Kaltim lancar. Sehingga persetujuan dan kontak dengan PLN dapat segera terwujud,” katanya.


(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA