1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Berhasilkan turunkan angka malaria, Kutim peroleh penghargaan

“Targetnya 2018 (Kutim) sudah eliminasi menjadi hijau atau bebas malaria,” kata Yuwana.

dr Yuwana mewakili Kadis Kesehatan menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan di Makassar. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 23 Maret 2017 15:57

Merdeka.com, Kutai Timur - Pemerintah Kutai Timur kini berhasil menurunkan angka penderita penyakit malaria, terutama di sejumlah kawasan yan dinilai endemis. Upaya penurunan tersebut sudah dilakukan sejak 2014 lalu dan baru dirasakan hasilnya sekarang ini.

Keberhasilan menurunkan angka penderita malaria itu, memperoleh apresiasi pemeirntah pusat, dengan memberikan penghargaan kepada pemerintah Kutim melalui Dinas Kesehatan. Penghargaan itu diserahkan Selasa (21/3/2017) malam lalu di Makassar.

Penghargaan itu dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, atas upaya dan komitmennya dalam menurunkan kasus malaria hingga lebih dari 75 persen. Penghargaan prestise yang diserahkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr H Muhammad Subuh MPPM, diterima Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes, dr Hj Yuwana Sri Kurniawati MSi, mewakili Kadinkes, di Hotel Clarion Makasar, Selasa (21/3/2017) malam.

“Alhamdulillah Kutim mendapatkan penghargaan. Tadinya Kutim masuk daerah endemik malaria (kode merah), namun sekarang sudah kuning. Targetnya 2018 (Kutim) sudah eliminasi menjadi hijau atau bebas malaria,” kata Yuwana, sapaan akrab Yuwana Sri Kurniawati usai menerima penghargaan yang diserahkan pada Pembukaan Pertemuan Program Prioritas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI 2017.

Yuwana yang seorang dokter ini menjelaskan, sebelum menerima penghargaan, Kabupaten Kutim harus menjalani penilaian berdasarkan kegiatan lampiran yang masuk dari semua Puskesmas tentang penemuan kasus malaria di daerah. Pelaporan dinilai sejak tahun 2014 atau saat Kabupaten Kutim berada pada zona merah endemik malaria hingga 2017 ini.

Selain itu program konkrit yang dilaksanakan Pemkab melalui Dinkes juga mendapat penilaian tersendiri. Antara lain sosialisasi eliminasi malaria di Puskesmas, distribusi kelambu berinsektisida juga di Puskesmas. Distribusi kelambu berinsektisida dalam rangka pekan kelambu nasional di kecamatan, survey kontak kasus indigenous atau penyelidikan epidemiologi di desa. Kemudian ada kegiatan surveilans migrasi kerjasama dengan KKP di perusahaan serta pengendalian vector (larvaciding/IRS) di desa. Dalam acara ini, Pemprov Kaltim menerima dua penghargaan, yaitu untuk Dinkes Kabupaten Kutim dan Dinkes Prop Kaltim dalam upaya pencapaian pengobatan HIV AIDS.

(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA