“Mekanisme sosialisasi sudah kita lakukan, sehingga calon peserta bisa memahami sejak sekarang,” kata Heru Setiawan.
Merdeka.com, Kutai Timur - Bagi peserta ujian pendidikan dasar paket A, B dan C tahun 2017 ini, wajib mengikuti menggunakan komputer, seperti pelaksanaan ujian nasional. Sehingga peserta dituntut bisa melek teknologi, guna menjawab soal-soal yang disajikan nantinya.
“Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) akan dilaksanakan pada bulan April dan Mei mendatang. Mekanisme sosialisasi sudah kita lakukan, sehingga calon peserta bisa memahami sejak sekarang,” kata Ketua Pantia Heru Setiawan.
Saat ini, Dinas Pendidikan Kutim terus gencar melakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan UNPK ini. Diharapkan, masyarakat terbiasa menggunakan teknologi dalam mengerjakan berbagai hal termasuk menjawab soal-soal yang diujikan pada pelajaran sekolah, dan kini ujian kesetaraan juga menerapkan teknologi tersebut.
Ketua Panitia Heru Setyawan menyampaikan, perluasan akses pendidikan dasar melalui jalur non formal perlu dilakukan agar dapat meningkatkan mutu dan relevansi serta daya saing sumber daya manusia (SDM). Melalui jalur pendidikan kesetaraan paket A, B dan C.
Pendidikan paket penyetaraan SD, SMP dan SMA merupakan layanan pendidikan jalur luar sekolah guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Agar hasil yang diperoleh dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari utamanya pada persaingan dalam dunia kerja.
“Saat ini PKBM telah tersebar di berbagai kecamatan seperti Kecamatan Sangatta Utara, Muara Bengkal, Kombeng, Sangkulirang, Kaubun, Kaliorang , Karangan dan Kecamatan Sangatta Selatan,” jelas Heru Setyawan.
Senada dengan pernyataan Kepala Seksi Program dan Kesetaraan Pendidikan Luar Sekolah, Hamida Aspan, mengatakan UNPK penyetaraan ini untuk menyukseskan target pembangunan bidang pendidikan. Demi kehidupan berkualitas, berkeadilan sekaligus mewujudkan program wajib belajar 12 tahun “Kutim Cemerlang” (cerdas merata prestasi gemilang) setiap WNI berusia 18 tahun di Kutim. dalam hal ini Pemkab Kutim melalui Disdik berkewajiban mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi program wajib belajar yang telah di canangkan. Hamida menambahkan, melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang dicanangkan Presiden RI bagi seluruh warga, termasuk warga di ibukota. Peserta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berhak mengikuti program penyetaraan agar dapat memacu peningkatan kualitas serta tarap hidup lebih baik.
“Saat ini terdaftar pada persiapan UNPK 2017 paket A 87 peserta, B 249 dan Paket C 435 dengan total keseluruhan 771 peserta. Ujian akan dilaksanakan April dan Mei mendatang,” jelas Hamida Aspan. Untuk diketahui pada 2016 terdaftar 639 peserta UNPK dan di 2017 ada penambahan 132 peserta.
Ketua Forum PKBM Kutim Ismail mengatakan, untuk hasil maksimal beberapa pihaknya perlu melakukan perbaikan. Diantaranya mencari sekolah negeri yang telah terakreditasi. Agar dapat menginduk kepada sekolah terakreditasi tersebut.
“Beberapa usulan dari PKBM luar Sangatta Utara dan Selatan, agar dapat dipusatkan di Jalan AW Sayahrani (eks jalan Pendidikan). Jika anggota PKBM menyetujui tempat tersebut dan sesuai dengan kriteria, tinggal diusulkan saja ke Disdik agar dapat dilegalkan,” harap Ismail yang menjadi narasumber pada sosialisasi dan rakor hari itu.