1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bengalon rebut juara umum MTQ ke XIII, Karangan tuan rumah tahun 2018

“Pemerintah terus mensupport dalam hal pendanaan guna kemajuan kafilah kita berprestasi lebih tinggi," kata Ismunandar.

Bupati Kutim Ismunandar bersama Ketua LPTQ Irawansyah disaksikan Wabup Kasmidi Bulang dan istriTira Satriani dan Hj Ence UR Firgasih menyerahkan piala bergilir kepada camat Bengalon Fahmi Anwar. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 02 April 2017 04:39

Merdeka.com, Kutai Timur - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XIII tingkat kabupaten yang dipusatkan di kecamatan Teluk Pandan, sudah rampung pada Jumat (31/3/2017) malam lalu. Kecamatan Bengalon yang sebelumnya berada di peringkat bawah, tahun ini menyodok ke peringkat pertama dengan merebut gelar juara umum, setelah menyisihkan 17 kafilah lainnya, termasuk juara bertahan kecamatan Sangatta Selatan.

Perolehan piala yang direbut kafilah Bengalon cukup banyak, sehingga kecamatan yang dipimpin Fahmi Anwar itu dinobatkan oleh dewan juri sebagai juara umum MTQ tahun ini. Kecamatan Sangatta Selatan yang merupakan juara bertahan, harus puas di peringkat ketujuh. Sedangkan  peringkat kedua diraih kecamatan  Sangkulirang dan tempat ketiga kecamatan Sangatta Utara.

Bupati Kutim Ismunandar menutup secara resmi perhelatan  MTQ yang digelar di halaman kantor Camat Teluk Pandan itu. Hadir juga pada acara tersebut antara lain, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten Irawansyah, Wakil Ketua DPRD  Hj Ence UR Firgasih, Kepala Kantor Kementrian Agama Ambotang dan seluruh jajaran  Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD),  Kepala Organisasi Perangkat  Daerah (OPD) lingkup Pemkab Kutim serta para khafilah dari 18 Kecamatan.

Bupati Ismunandar mengatakan, tujuan dari  diadakan MTQ  adalah siar  Al-Quran telah sampai di seluruh pelosok kecamatan di Kutim. Hal ini terlihat dengan meratanya raihan juara  yang diperoleh masing-masing kecamatan menunjukan syiar Alquran telah merata.

“Para  peraih juara sudah merata di kecamatan dan itu menunjukan pembinaan  di kecamatan berjalan dengan baik,”  ungkapnya.

Ismu menambahkan dewan hakim  dinilai telah bekerja dengan objektif dan jujur.  Dari  18 kecamatan  yang mengikuti  MTQ semua mendapatkan piala artinya penilaian sesuai standar dan mampu menghasilkan kalifah mempunyai  skill (kemampuan)  dalam mengaji serta membaca  Al-Quran merata.

"Selama mengikuti TC, akan terus digenjot Pemkab Kutim sebagai acara besar tahunan disokong lewat  APBD  Kutim. Setelah ini ada training  center (TC)  untuk  para  Kafilah terbaik mengikuti  ajang  MTQ  Provinsi  di Penajam  Paser  Utara  (PPU) mendatang. Kutim akan terus mensupport dalam hal pendanaan guna kemajuan kafilah kita berprestasi lebih tinggi,"  tambahnya.

“Perjalanan kita masih panjang  terutama  di  MTQ  tingkat  Provinsi Kaltim. Untuk itu para  juara  yang terpilih dan masuk  Training  Center  (TC) persiapkan diri sebaik-baiknya. Untuk kecamatan saya minta pak Sekda mengalokasikan dana pembinaan bagi Lembaga Pengembangan Tilawatil  Quran  (LPTQ)- nya  di anggaran perubahan atau di anggaran tahun depan,” pinta Ismu.

Pada malam penutupan MTQ ke XIII tersebut, juga disebutkan bahwa kecamatan Karangan didaulat menjadi tuan rumah MTQ  XIV  tahun 2018 mendatang.  Selamat saya ucapkan untuk Karangan, semoga tahun depan  MTQ  lebih sukses. Teluk Pandan sudah berhasil memberikan contoh  lewat tontonan kolosal dengan menghadirkan  200 orang  ibu-ibu dari majelis talim binaan ibu Ence dalam memainkan rebana. Ini bisa kita usulkan ke  Museum  Rekor  Indonesia  (MURI)," ucap Ismunandar.

Ketua  LPTQ  Kutim Irawansyah menjelaskan,  musabaqah ini tidak hanya sebagai peneguhan syiar  Islam, tetapi lebih jauh diharapkan menjadi  baro meter  mengukur hasil dan outcome pembangunan SDM.

“Syiar  agama dapat memacu pembangunan spiritual sehingga mewarnai akhlakul karimah masyarakat  Kutim. Jika kecamatan mampu menyelenggarakan pembelajaran  Al-quran di lingkungan masing-masing  berarti daerah dapat mengkader qori atau qoriah  yang prestasi secara mandiri . Nah, saya juga berpesan persiapkan  mental  dan terus berlatih untuk kafilah-kafilah Kutim bersiap berkompeti si dalam  MTQ  provinsi  di PPU," jelasnya.

Kepala Kemenag Kutim Ambotang menegaskan,  event  MTQ  merupakan  wahana  dalam  memacu pengembangan  tilawah hafalan, tafsir dan pengalaman Alquran. Tidak boleh puas dan berhenti  sampai di sini sajan amun harus dilakukan secara terus menerus  dan berkesinambungan.

“Kegiatan  MTQ  yang  bersifat kolosal dan sarat dengan syiar Islam  ini, menjadi  mubazir jika  tidak memberi bekas  dan pengaruh terhadap peri laku dan kehidupan masyarakat muslim,” kata mantan Sekretaris DPRD Kutim ini.







(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA