“Selain itu, mobilisasi barang dan jasa mampu meningkatkan perekonomian Kutim ke depan,” ujar Awang Faroek.
Merdeka.com, Kutai Timur - Meski hujan rintik-rintik, semangat Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk meninjau pembangunan pelabuhan Kenyamukan yang bakal dijadikan jalur tol laut 8 secara nasional, tak menyurutkannya menuju ke lokasi. Kedatangan orang nomor satu di Kaltim ini, disambut Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutim.
Pada kesempatan itu, Awang meminta pelabuhan Kenyamukan yang sudah rampung sekitar 80 persen tersebut, ditetapkan menjadi pelabuhan resmi. Hal ini dimaksudkan, agar para pengusaha yang memiliki bongkar muat dapat memanfaatkan fasilitas pelabuhan yang dibangun Pemkab Kutim tersebut dengan baik.
"Segera tetapkan kenyamukan menjadi pelabuhan resmi, agar masyarakat dan pengusaha yang ada di Kutim bisa menggunakan pelabuhan ini dengan cepat. Selain itu, mobilisasi barang dan jasa mampu meningkatkan perekonomian Kutim ke depan,” ujarnya.
Awang menilai, Kutim juga beruntung mendapatkan pelabuhan besar Maloy dengan keunggulan multi fungsi yaitu dibangun dalam kawasan ekonomi khusus Maloy dengan dana lebih sekitar Rp 200 miliar," tambahya.
Mantan Bupati Kutim ini mengatakan, kedua pelabuhan ini siap menjadi pelabuhan sesuai spesifikasinya. Pelabuhan Internasional Maloy dibuat besar karena memiliki kedalalaman mencapai 16 meter untuk mendukung operasional Kawasan Ekonomi Khusus Maloy. Sedangkan di Kenyamukan hanya 8 meter, untuk kebutuhan domestik, namun ini tidak menjadi soal intinya dapat melayani aktivitas dan lalulintas orang dan barang, pertumbuhan industri perikanan dan perkapalan serta nelayan kita dengan baik.
Sebelumnya, Wabup Kasmidi Bulang melaporkan tentang progress pelabuhan Kenyamukan. Direncanakan bulan Mei mendatang pelabuhan strategis yang berbatasan dengan Selat Makassar ini siap difungsikan. Bersama pelabuhan Maloy di Sangkulirang menjadi salah satu upaya percepatan pembangunan industri perikanan dan kelautan serta tempat sandarnya kapal besar sesuai standar internasional.
Dijelaskan Kasmidi, pelabuhan Kenyamukan masuk dalam rute tol laut, dengan kode trayek T-8 pangkalan pertama kapal yakni dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Belang-Belang (Mamuju), berlanjut ke pelabuhan Kenyamukan (Sangatta) hingga ke pelabuhan Pulau Sebatik dan kembali menuju Tanjung Perak dengan kapasitas kapal 500 DWT/400 Ton.
"Info terbaru Kutim sudah berkoordinasi dengan syahbandar bahwa sudah ada kapal penumpang Kapal Queen Soya rute Makassar maupun Pare-Pare tujuan Sangatta bisa bersandar di lokasi ini," kata Kasmidi.
Menurut Wabup, progresnya sudah mencapai 80 persen dan siap operasional tinggal menunggu penyelesaian jalan pendekat sisi laut belum rampung. Jalan penghubung diselesaikan dengan menggunakan pola karya bhakti melibatkan TNI dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dalam pekerjaan.