"Dengan kemudahan berkumpul, bersilahturahmi dan berinteraksi, memudahkan untuk konfirmasi dan klarifikasi dalam hitungan detik" kata Menpora.
Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89 di Kutim digelar secara sederhana dengan melaksanakan apel upacara di halaman kantor Bupati, kawasan Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Senin (30/10) kemarin. Bupati Kutim H Ismunandar bertindak sebagai inspektur upacara.
Apel upacara kali ini terlihat berbeda, lantaran semua peserta termasuk inspektur upacara menggunakan ikat kepala dengan warna merah putih dari pita. Sehingga pelaksanaan upacara terasa kental dengan sumpah pemuda, yakni satu bahasa, satu bangsa dan satu nusa, yakni Indonesia.
Kegiatan upacara ini diikuti sejumlah kalangan. Mulai TNI/Polri, pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, PNS maupun TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah) yang turut dalam barisan di lapangan. Sedangkan di panggung kehormatan ada sejumlah pejabat, seperti Ketua DPRD Kutim Mahyunadi, Dandim 0909 Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta sejumlah kepala SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah).
Upacara peringatan sumpah pemuda ke 89 kali ini diawali dengan pengibaran sang merah putih. Kemudian mengheningkan cipta dilanjutkan dengan pembacaan teks pancasila oleh pembina upacara diikuti seluruh peserta upacara. Kemudian pembacaan pembukaan undang-undang Dasar 1945 dan keputusan kongres pemuda Indonesia 1928.
Pada kesempatan itu Bupati Ismunandar yang membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Iman Nahrawi. Dalaman amanatnya, Menpora mengatakan tentang teladan dan langkah dan keberanian para pemuda terdahulu yang menorehkan sejarah emas untuk bangsa ini. Di era transportasi, komunikasi yang mudah hingga interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun, harusnya lebih berkarya. Namun anehnya justru dengan kemudahan itu malah sering berselisih paham, mudah memvonis orang, menebar fitnah dan kebencian.
"Seharusnya dengan kemudahan itu semua, memudahkan kita berkumpul, bersilahturahmi dan berinteraksi, karena semua hal dapat dikonfirmasi dan klarifikasi dalam hitungan detik" kata Menpora.
Menpora mengajak semua elemen masyarakat menghentikan semua perdebatan dan selisih paham seperti itu. Sudah saatnya melangkah ke tujuan yang besar yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui pembagunan kepemudaan Indonesia. Bulan Juli 2017 lalu Presiden telah menandatangani peraturan presiden Nomor 66 tahun 2017 tentang koordinasi strategi lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan.
"Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia kita gelorakan. Bersama pemerintah, organisasi pemuda, dan sektor swasta, kita bergotong royong melanjutkan api semangat sumpah pemuda 1928," kata bupati menyitir sambutan Menpora.
Menpora juga mengingatkan pada 82 tahun lalu para pemuda berjanji menjadi satu kesamaan satu nusa satu bangsa. Maka jangan mengeluhkan dan membahas perbedaan. Mari bersatu padu, jadilah sosok pemuda tangguh, maju dan jauhi diri dari narkoba.
Bupati Ismunandar di luar teks pidato Menpora mengajak pemuda di kutim, agar menjauhi narkoba yang menjadi cikal bakal penghalang cita-cita dalam berprestasi. “Banyak pemuda di Kutim yang telah sukses, buktinya seperti ada yang menjadi Ketua DPRD Kutim bahkan Wakil Bupati," kata Ismunandar.