1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Agen dan penyalur elpiji yang nakal bakal ditindak

“Masyarakat yang berhak untuk menggunakan LPG 3 Kg adalah yang berpenghasilan kurang dari Rp 1,5 juta perbulan,” kata Muhajir.

Suasana rapat membahas masalah pendistribusian elpiji (LPG) ukuran 3 kg dyng diprakarsasi Disperindag dan dipimpin Edward . ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 21 Juni 2017 13:12

Merdeka.com, Kutai Timur - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) akan menindak tegas kepada agen dan penyalur tabung gas elpiji (LPG) di daerah ini, apabila diketahui berbuat curang dan tidak mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Jika ingin berdagang, hendaknya bersikap santun dan tidak berbuat curang.

Penegasan itu disampaikan Kepala Disperindag Kutim Edward Azran, di hadapan 28 pangkalan gas elpiji di Kutim. Sayangnya, dari 107 pemilik pangkalan yang diundang Disperindag, hanya 28 tersebut yang hadir. Selain pengusa gas elpiji, hadir juga jajaran Polres Kutim yang sengaja dilibatkan untuk kegiatan tersebut.

Kegiatan ini sekaligus merupakan sosialisasi mengenai pendistribusian gas elpiji secara benar dan baik kepada masyarakat. Terutama mengenai peruntukan gas elpiji ukuran 3 kg yang sempat terjadi kelangkaan di pasaran beberapa waktu lalu.

Menurut Edward, sudah menjadi kebiasaan di Negara Indonesia, menjelang puasa dan hari raya besar ada beberapa hal yang menjadi persoalan. Khususnya terkait harga serta kelangkaan barang-barang pokok. Saat ini Kutim tengah menghadapi persoalan kelangkaan LPG. Disperindag kali ini sengaja mengundang pangkalan penyalur LPG untuk menyosialisasikan sekaligus memberikan pengarahan. Selain itu, untuk mengontrol harga dan distribusi LPG, bahwa dalam waktu dekat akan melaksanakan sidak, sekaligus melakukan penindakan tegas jika terdapat pangkalan yang terbukti melakukan kecurangan.

Pada rapat sebelumnya, disampaikan oleh Edward bahwa kebutuhan LPG di Kutim sekitar 3 juta tabung. Namun kenyataannya yang didistribusikan hanya 2,6 juta pada 2016. Untuk menutupi kekurangan dilakukan penambahan distribusi dari Samarinda, Bontang dan sekitarnya. Akan tetapi dengan adanya pengawasan dari pihak kepolisian, kejaksaan dan pihak ketiga terkait dengan perindustrian serta perdagangan, untuk 2017 ini  pengawasan kuota distribusi tidak bisa dilakukan lagi.

Muhajir mewakili PT Pertamina Rayon II wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan terdapat beberapa titik rawan berpotensi menjadi tempat melakukan kecurangan. Pertama Filling atau tempat pengisian gas ke dalam tabung, kedua agen, ketiga pangkalan atau sub agen LPG. Sedangkan yang terakhir penyaluran ke masyarakat yang berhak menerima LPG 3 Kg.

“Masyarakat yang berhak untuk menggunakan LPG 3 Kg adalah yang berpenghasilan kurang dari Rp 1,5 juta perbulan dan usaha mikro dengan hasil penjualan paling banyak Rp 300 juta pertahun. Atau usaha mikro tersebut mendapatkan omset sebesar Rp 25 juta per bulan. Ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Nomor 26 tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG,” jelas Muhajir.

Muhajir menambahkan bahwa untuk 2017 terhitung dari Januari-Juni 2017 secara total penyaluran LPJ 3 Kg mengalami peningkatan sebesar 1.313.746 tabung atau sebesar 106 persen dibanding 2016, di periode yang sama. Untuk persiapan khusus menghadapi Lebaran Idul Fitri 1438 H Pertamina Rayon II Wilayah Kaltim akan menyalurkan 236,026 tabung. Artinya mengalami peningkatan 8 persen dibanding alokasi normal yakni 218,920 tabung untuk di Kutim.

“Pihaknya juga akan melakukan pengamanan penyaluran LPG 3 Kg selama masa mudik dan balik lebaran Idul Fitri dengan melakukan penguatan stok alokasi di seluruh pangkalan dan SPBU, SPBE serta agen standby 24 jam. Menyiapkan agen atau pangkalan siaga, pembentukan tim satgas dan pengawasan penyaluran berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta hiswana migas (Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi). Jika terdapat ada kecurangan oleh agen atau pangkalan dalam penyaluran gas LPG 3 Kg maka Pertamina akan melakukan pembinaan,” tegasnya.

(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA