1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Kukuhkan TPBS dan aksi bersih di pantai, tandai HPSN di Kutim

“Saya selalu apresiasi dari hari kehari, kepedulian mengenai sampah sudah membaik khususnya warga Sangatta,” kata Ismunandar.

Warga masyarakat melakukan aksi bersih sampah di kawasan pantai Teluk Lombok, sebagai tanda peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kutim, Selasa (21/2). ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 21 Februari 2017 19:24

Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 di Kutim yang dipusatkan di pantai Teluk Lombok, kecamatan Sangatta Selatan Selasa (21/2/2017) tadi pagi, ditandai dengan pengukuhan Tim Pembina Bank Sampah (TPBS) dan aksi bersih-bersih di kawasan pantai. Kegiatan itu digagas Dinas Lingkungan Hidup (LH), dengan menggandeng Kodim 0909 Sangatta, Lanal Sangatta, Pemuda Pancasila (PP) dan beberapa perwakilan Karang Taruna.

Dalam kesempatan itu Bupati Ismunandar didampingi Kepala Dinas LH yaitu EA Rifaddin Rizal, Kodim 0909/Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, dan beberapa pejabat esselon III, dan IV perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD). Sebelumnya Ismunandar mengukuhkan  Tim Pembina Bank Sampah (TPBS), yang terdapat 10 orang binaan Dinas LH. Dilanjutkan dengan pembubuhan tanda tangan sebagai komitmen bersama memerangi sampah, dalam sebuah kertas putih bertuliskan “Menuju Indonesia bebas sampah 2020”.

“Saya selalu apresiasi dari hari kehari, kepedulian mengenai sampah sudah membaik khususnya warga Sangatta. Dua minggu lalu saya turun bersama warga dalam aksi bersih Sungai Masabang, ternyata saat dikeruk keatas banyak sampah mengendap. Sudah diintruksikan ke kepala desa (kades) jangan tambah lagi bangunan, soalnya menganggu. Seperti tiang-tiang berdiri ini punya peran ketika sampah larut tersangkut. Ini terus menjadi percontohan, banyak sungai kita yang mampet intinya langsung dibersihkan,” tegasnya.

Ismu menambahkan akan menjadikan Sangatta Selatan contoh bagi kecamatan yang lain. Dengan adanya lingkungan pemukiman yang sesuai standar kebersihannya. Ismu menjelaskan bawa sampah bisa dimanfaatkan untuk diolah untuk sebagai sumber energi. Tidak perlu lagi mencari lahan, karena sudah ada lahan sampah yang menghasilkan. Menjaga lingkungan agar tetap bersih juga dapat dilakukan secara sederhana, seperti contohnya saat memancing tidak membuang sampah dilaut. Bupati mengajak masyarakat bersama membangun kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, agar lebih mendapat pencerahan, Ismu menyarankan agar Tim Pembina Bank Sampah dapat belajar ke Balikpapan atau Malang. Sebab dua kota tersebut menjadi daerah dengan prestasi kebersihan yang bagus dan patut dicontoh.

“Nah satu lagi pesan saya untuk mendidik anak sejak usia dini tentang edukasi membuang sampah pada tempatnya. Contoh saya ingat memori ketika dalam perjalanan dari Belanda ke Jerman, rekan saya ketika memegang sebuah bungkusan dia menyimpan didalam tas. Selanjutnya ketika sampai di rumah langsung membuangnya di tong sampah. Untuk itu saya canangkan Kutim bebas sampah dengan warganya sadar membuang sampah pada tempatnya,” kata Ismu bersemangat pada kegiatan bersih-bersih pantai yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga pukul 10.00 Wita.

Kepala Dinas LH EA Rifaddin Rizal mengungkapkan peringatan HPSN mecuat ke permukaan terutama sejak terjadinya tragedi longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwi Gajah pada 21 Februari 2005. Menyebabkan 141 orang meninggal dan 6 orang terluka, pembayaran ganti rugi mencapai Rp 65 miliar dan pembebasan 68 rumah.

Untuk itu Dinas LH juga turut mendukung pemerintahan Indonesia menunjukkan kepedulian aktivitas kebersihan  Kutim. Tidak hanya meliputi kawasan pesisir dan laut. Melaksanakan pengelolalaan sampah terintegrasi dari gunung, sungai, pantai, hingga laut mewujudkan Indonesia bersih sampah 2020.

“Nenek moyangku pelaut bukan pembuang sampah ke laut,” kata menutup laporan.  


(AJ/AJ)
  1. Lingkungan Hidup
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA