1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

Tarian hudoq ‘hipnotis’ penonton, pawai budaya libatkan ribuan peserta

Selain tu, ada juga penampilan tarian ogoh-ogoh dari etnis Bali yang cukup meriah.

tarian Hudoq dari kecamatan Long Mesnegat membuat penonton, termausk bupati, wabup dan sejumlah pejabat terpesona saat dilaksanakan pawai budaya memperingati HUT ke-18 Kutim kemarin. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 12 Oktober 2017 05:04

Merdeka.com, Kutai Timur - Pawai budaya yang digelar Rabu (11/10 kemarin, berlangsung cukup meriah. Perhelatan yang digelar setiap tahun tersebut, melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan. Mulai etnis yang ada di Kutim, kecamatan serta Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Kutim.

Yang menarik, penampilan tarian hudoq yang cukup menawan bahkan mampu menghipnotis pengunjung, termasuk Bupati Kutim Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang, Seskab Irawansyah, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Mugeni serta undangan lainnya.

Pawai budaya ini digelar berkaitan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kutai Timur.  Kegiatan pawai dimulai sekitar puku. 08.00 Wita itu, dimulai dari depan kantor Camat Sangatta Utara, kemudian belok ke kanan menuju jalan Sudirman, jalan Karya Etam dan berakhir di jalan Wolter Monginsidi yang merupakan panggung kehormatan.

Penampilan tari hudoq dari Kecamatan Long Mesangat yang dipimpin langsung Camatnya Emmanuel Eng. Rombongan kecamatan Long Mesengat ini sangat atraktif ketika berada di panggung kehormatan dan mendapat aplaus meriah dari pengunjung dan sejumlah pejabat yang ada di panggung kehormatan.

Tarian hudoq yang merupakan salah satu budaya Dayak ini, sudah sangat terkenal hingga di luar negeri. Bahkan beberapa waktu lalu, tarian hudoq pernah tampil di Istana Negara.

Tari hudoq tampil dirangkai dan dikemas dengan ragam gerak yaitu ngewang, geunggeug, dan mekeamdeing deweung dengan tujuan harapan menyongsong asa dalam membangun citra dan karsa Kutim.

Selain tu, ada juga penampilan tarian ogoh-ogoh dari etnis Bali yang cukup meriah. Tarian ini dibarengi dengan puluhan penari Bali yang mengenakan adat budaya asal pulau pariwisata tersebut, sehingga menambah suasana semakin menarik penonton.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Ismunandar menyambut baik dengan digelarnya pawai budaya nusantara yang ada di Kutim ini. “Kita harapkan kerukunan dan kekompakan yang ditunjukkan masyarakat ini terus terpelihara dengan baik. Kutim ini merupakan Indonesia ini, hal itu bisa terlihat dari pawai budaya yang ada, semua etnis nusantara ada di Kutim,” kata Ismunandar.

Sedangkan di deretan peserta dari SKPD, Sekretariat DPRD Kutim terlihat cukup meriah. Dipimpin langsung Sekretaris DPRD H Suroto yang mengenakan baju adat Kutim Beskap dan diikuti di belakangnya sekitar 350 staf di sekretariat dewan.

Pawai budaya ini melibatkan sekitar 1200 peserta, baik dari SKPD, kecamatan dan berbagai etnis yang ada di Kutim. Meski sempat mengganggu arus lalu lintas, namun pawai ini menjadi tontotan menarik bagi masyarakat di sepanjang jalan yang dilaluinya.

Tak heran, jika Polres Kutim dan Dishub Kutim saling bekerjasama untuk merekayasa aurs lalu lintas di Kota Sangatta, sehingga tidak menyebabkan macetnya jalan.

(AJ/AJ)
  1. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA