1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Beperan di tarian massal, GOW bentangkan kain batik wakaroros sepanjang 18 meter

“Sebanyak 300 penari jepen merupakan anggota GOW Kutim dan mengenakan kain batik wakaroros yang dimodifikasi,” kata Tirah.

Penari dari GOW mengenakan pakaian batik wakaroros dipadu dengan wana ungu yang serasi dan cantik, sehingga menambah penampilannya dan membuat penonton gembira. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 16 Oktober 2017 16:09

Merdeka.com, Kutai Timur - Penampilan tarian massal sebanyak 4.576 orang dan menjadi rekor MURI memiliki sejarah tersendiri. Dari penari tersebut, 300 di antaranya merupakan anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutim.

Di tengah-tengah penampilan para penari, anggota GOW yang juga tergabung dalam tarian tersebut, ikut mempromosikan batik wakaroros yang dikenakan para penari. Bahkan saat itu, sebagian penari membentangkan kain batik wakaroros sepanjang 18 meter.

“Sebanyak 300 penari jepen merupakan anggota GOW Kutim dan mengenakan kain batik wakaroros yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga penampilannya terlihat cantik dan menarik,” kata Ketua GOW Kutim Hj Tirah Satriani.

Dengan balutan bawahan batik wakaroros berwarna hitam dan baju ungu menyita ribuan pasang mata ribuan penonton. Tak ayal, 22 organisasi kewanitaan yang tergabung di GOW, seperti Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, Srikandi Pemuda Pancasila, Muslimat NU, Fatayat NU, Muhamadiyah, Pernita STIPER, Dharmayukti Karini, tampil menawan dan menarik perhatian penonton.

Dengan koreografi Supiansyah dari Pian Maryam (PM) studio, para penari Jepen massal hanya memerlukan waktu latihan selama dua minggu. Menurut Ketua GOW Kutim Tirah Satriani mengatakan tarian ini sekaligus mempromosikan batik wakaroros dengan motif telapak tangan ke seluruh warga Kutim.

“Kami dari GOW berpartisipasi sekaligus unjuk kebolehan dalam perayaan peringatan HUT Kutim ke-18 membentangkan kain batik wakaroros sepanjang 18 meter. Ini menjadi kebanggaan GOW, wakaroros bisa menjadi ikon Kutim bisa terdengar ke tingkat nasional hingga internasional,” kata Tirah.

Tidak hanya kekompakan dalam menari jepen massal, anggota yang tergabung dalam GOW juga memparadekan logo-logo perkumpulan GOW. Sontak aksi ini mengundang riuh dan tepuk tangan. Kaum hawa yang tergabung di GOW itu juga turut mengharumkan nama Kutim terlibat dalam pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) saat tampil menari Jepen terbanyak  berjumlah  4.576 orang.

Bahkan sejumlah pejabat, termasuk Bupati Kutim Ismunandar dan istri Hj Encek UR Firgasih, Wakil Ketua PKK Hj Tirah Satriani yang juga istri Wabup Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim H Mahyunadi dan istri serta unsure FKPD serta kepala SKPD ikut menari bergembira waktu itu. Mereka bergabung di tengah lapangan bersama ribuan penari lainnya.

(AJ/AJ)
  1. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA