1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

200 pelajar ramaikan pentas seni

“Pemerintah mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang memberikan ruang terhadap remaja dalam mengisi waktu di luar jam belajar," kata Mugeni.

Pelajar Kutim menunjukkan kepiawaiannya dalam pentas seni, untuk mengembangkan bakat mereka. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 15 Agustus 2016 09:21

Merdeka.com, Kutai Timur - Kecintaan generasi muda terhadap khasanah budaya tradisional di zaman modern ini nampak mulai terkikis. Agar warisan budaya sebagai tradisi nenek moyang bisa terus lestari, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berupaya menumbuhkan rasa cinta kalangan remaja terhadap kebudayaan tradisional. Salah satu caranya yakni dengan menggelar Pentas Seni Pelajar se-Sangatta.

Pentas seni yang digelar di Taman Bersemi, Sangatta Utara ini dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten Mugeni, mewakili Bupati. Pada kesempatan itu juga hadir Sekretaris Disdikbud Eddy Sofiansyah, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Muchtar, Ketua Pelaksana Ilham, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta warga Sangatta.

“Pemerintah mengapresiasi dan mendukung semua kegiatan yang memberikan ruang terhadap remaja dalam mengisi waktu di luar jam belajar. Dengan hal  positif seperti mempelajari budaya tradisional daerahnya sendiri,” kata Asisten Kesra Sekkab Mugeni.

Karena tujuannya positif, pentas seni pelajar tidak hanya dilaksanakan sampai disini. Namun pihak terkait mesti melakukan pembinaan yang berkesinambungan. Apalagi remaja yang mau berkesenian juga merupakan generasi emas yang tidak banyak jumlahnya.

Pentas seni pelajar yang baru sekali digelar ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap keseniaan Indonesia. Khususnya budaya Kalimantan yang memiliki tiga pilar budaya, yaitu budaya pendalaman, pesisir dan keratin. Selain itu guna menyalurkan bakat dan harapan terhadap keseniaan yang ada di Indonesia, serta meningkatkan apresiasi keseniaan generasi muda dalam berkreasi diluar pendidikan formal.
Kadisdikbud Iman Hidayat melalui Sekretaris Eddy Sofiansyah menjelaskan, kecintaan terhadap budaya trandisional dan tumbuh kembangnya membutuhkan kepedulian semua pihak. Agar budaya tidak mengalami degradasi bahkan punah.

“Pentas seni pelajar kali ini juga merupakan salah satu rangkaian dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71. Diharapkan bakat terpendam anak (remaja) bisa tersalurkan. Pentas seni merupakan wadah berkreatifitas untuk meningkatkan bakat mereka. Sehingga budaya tetapi lestari dan tentunya disertai dengan dukungan masyarakat, pelajar itu sendiri dan Pemkab Kutim,” jelas Eddy.

Penampilan Bengentawai Traditional Musik Pesisir dengan personil yang semuanya remaja menjadi pembuka event dimaksud. Para remaja dengan fasih memainkan alat musik tradisional. Menyuguhkan irama tingkilan, diikuti tabuhan gendang, rebana membawakan lagu Kutai berjudul Begenjoh (berjoget). Kemudian dilanjutkan dengan paduan suara Gita Bahana Cemerlang yang melantunkan lagu-lagu Nasional.

Ketua Pelaksana Ilham melaporkan, sebanyak 200 peserta turut ambil bagian dalam pentas seni pelajar yang digelar 3-6 Agustus 2016. Dilaksanakan di tiga tempat berbeda, melibatkan peserta dari Kecamatan Sangatta Utara, Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung. Untuk tarian dilaksanakan di Taman Bersemi setiap malam, lalu lomba menyanyi solo di BPU Sangatta Utara dan membaca puisi di The Coklat Café dan Resto (dekat folder Jalan Ilham Maulana).


 

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA