1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

54 penari hudoq ikut pawai budaya di TMII peringati HUT ke-42

“Kutim akan mengikuti dua even tari Hudoq dan Pesona Budaya Nusantara,” kata Iman Hidayat.

Penari Hudoq saat dilepas bupati Kutim Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang unjuk kebolehan di halaman teras kantor bupati. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 12 April 2017 17:34

Merdeka.com, Kutai Timur - Penari-penari hudoq di Kutim memperoleh kehormatan untuk tampil pada pawai budaya nusantara di Taman Indonesia Indah (TMII) pada 16 April mendatang, guna memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 TMII di Jakarta. Bahlan penari Kutim bakal tampil di barisan paling depan se-Indonesia.

Keberangkatan tim penari tersebut, Rabu (12/4/2017) dilepas Bupati Ismunandar di halaman kantor bupati. Hadir pada acara tersebut, Wabup Kasmidi Bulang, Asisten Setkab, kepala bagian dan Kadis Kebudayaan Iman Hidayat dan para penari.

“Kutim akan mengikuti dua even pada Pawai Budaya Nusantara. Pertama menampilkan tari Hudoq, kedua Pesona Budaya Nusantara yang menampilkan produk Kutim, Antara lain batik wakaroros dan anyaman getak,” jelas mantan Kadisdikbud ini kepada Bupati.

Pada hari H, lanjut Iman, Kutim ditempatkan di urutan terdepan dari seluruh peserta se-Indonesia yang berpartisipasi. Tujuan keikutsertaan Kutim pada even ini tak lain untuk melestarikan budaya tradisional ke tingkat nasional. Sebagai bentuk promosi serta memberikan kesempatan pada pelaku budaya dan industri kreatif yang ada di Kutim untuk mempublikasikan karyanya.

“Dasarnya adalah undangan Badan Pengelola TMII, Kutim juga ditunjuk sebagai pamong budaya untuk menjadi even organiser (EO) pada kegiatan tersebut,” jelas Iman.

Bupati Kutim Ismunandar sebelum melepas mengapresiasi keberangkatan tim kesenian Kutim pada HUT TMII ke 42 tahun ini. Karena peserta tari merupakan gabungan dari penari beberapa kecamatan yang telah dipilih.
“Terima Kasih pada seniman dan seniwati telah mengabdikan diri pada pelestarian budaya Kutim untuk lebih dikenal di nusantara,” kata Ismunandar yang juga menjabat Ketua Dewan Kesenian Daerah Kutim.   

Kepada para penari yang menjadi duta budaya Kutim, Ismu meminta agar menunjukkan bahwa daerah ini bisa mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia. Terus menjaga stamina serta kesehatan selama mengikuti even. Ismu menyebut keterwakilan setiap kecamatan dapat memberikan arti bahwa pembinaan potensi budaya didaerah ini telah merata. Tidak hanya terfokus pada satu kecamatan atau desa saja.

Ketua Tim Hudoq Kutim Indra Bengeh menambahkan pada HUT TMII ke 42 ini, penari Hudoq yang diikut sertakan mencapai 54 orang. Berasal dari Kecamatan Muara Wahau, Muara Ancalong, Long Masangat, Busang, Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan serta organisasi PDKT (Persekutuan Dayak Kalimantan Timur) Kutim.

“Kegiatan di TMII 2017 menampilkan tiga jenis tari Hudoq, sekaligus persiapan pemecahan Museum Rekor Indonesia (MURI) 2018,” jelas Indra Bengeh

Sebelum diberangkatkan, dilaksanakan ritual adat Neken Hedoq selama dua menit. Dengan tujuan meminta keselamatan dari sang maha pencipta. Dua penari Hudoq lebih dulu tampil dihadapan Bupati dan Wabup Kasmidi Bulang serta beberapa pejabat lainnya. Kemudian ditutup dengan sesi foto bersama. Perlu diketahui, sebagian penari sudah lebih dulu diberangkatkan karena harus mempersiapkan kostum Hudoq dari daun pisang yang akan digunakan saat tampil. Penari Hudoq Kutim yang dibina Disbud bekerjasama PDKT Kutim ini akan tampil bersama 34 Provinsi se Indonesia. Tak hanya itu, Kutim juga akan mengikuti expo kesenian dan kebudayaan selama event berlangsung, yakni 16-23 April 2017.


(AJ/AJ)
  1. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA