Orangtua diminta awasi anak, kurangi nonton sinetron

Merdeka.com, Kutai Timur - Siaran di televisi maupun perangkat elektronik lainnya bisa memberikan dampak positif namun juga tak sedikit menularkan damak negatif. Contohnya adalah penayangan sinetron (sinema elektronik) di stasiun televise swasta nasional. Secara umum menurut Bupati Kutim Ismunandar, saat ini banyak tayangan sinetron yang isinya tak mendidik. Bahkan kecenderungannya memberi dampak turunnya moral serta kualitas generasi muda.

Menghadapi kenyataan itu, Ismu tak henti-hentinya menyampaikan imbauan kepada para orang tua untuk memberikan pengawasan ekstra kepada buah hatinya, agar tak menerima dampak negative dari tayangan sinetron. Caranya yakni dengan membatasi anak-anak menyaksikan sinetron atau siaran tak mendidik lainnya.

"Daripada menonton sinetron, alangkah baiknya ditingkatkan jam belajar anak," pinta Ismu.

Terutama diwaktu malam sejak pukul 19.00-21.00 wita. Para orang tua diminta untuk memberi pengawasan ektra kepada anaknya. Dengan memberikan dukungan dan bimbingan belajar di rumah. Upaya ini dilakukan demi meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan anak-anak usia sekolah di Kabupaten Kutim. Terutama dalam meningkatkan kualitas moral dan spiritual generasi muda.

Selain itu, terkait peningkatan kesehatan, gizi dan pertumbuhan balita serta anak, Bupati Kutim melalui sang isteri yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih turut mendorong Gerakan Minum Susu (Gerimis) yang diprogramkan melalui TK/PAUD. Sebab, menurutnya dengan memberikan asupan susu dapat menambah kecerdasan pada anak anak.

"Saya ingin nantinya paling tidak ada next generation pemimpin daerah dari anak-anak kita," imbuh Ismu.

Untuk dapat mewujudkannya, maka anak-anak diminta dapat meningkatkan prestasi belajarnya disekolah. Menimba ilmu pengetahuan dengan meningkatkan jam belajar. Tentunya didukung dengan program Gerimis.

Ismunandar berharap para orang tua juga dapat meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya agar tidak salah dalam pergaulan. Sehingga tak sampai terlibat kriminalitas, pergaulan bebas atau bahaya narkoba.