1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Ketua rombongan dan pembimbing haji juga diberi pembekalan

“Hal ini penting, agar rombongan haji dapat melakukan aktivitas dan pelaksanaan prosesi haji secara benar,” kata Ambotang.

Pembimbing dan ketua rombong serius memperhatikan petugas Kemenag mempraktikkan menggunakan baju ihram dengan benar saat pelatihan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 07 Juni 2017 12:25

Merdeka.com, Kutai Timur - Bukan hanya calon jamaah haji yang diberikan pembekalan melalui manasik, namun ketua rombongan dan pembimbing haji pun juga diberikan pembekalan. Salah satu tujuannya adlaah, saat menjalankan tugasnya selama perjalanan dan berada di tanah suci Makkah maupun Madinah, benar-benar mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggotanya.

Pembekalan ketua rombongan dan pembimbing haji ini diberikan oleh petugas Kementerian Agama (Kemenag) Kutim, sesuai prosedur yang telah ditetapkan Kemenag. “Hal ini sangat penting, agar rombongan haji dapat melakukan aktivitas dan ritual haji dengan baik,” kata Kepala Kemenag Kutim Ambotang.

Menurutnya, pembimbing haji merupakan orang yang memiliki kompetensi dan cakap tentang ilmu dan pengetahuan ibadah haji. Tentunya harus mengetahui kebijakan penyelenggaraan ibadah haji di tanah air dan ketika berada di Arab Saudi. Mengetahui fikih haji, tata cara ibadah haji yang diterapkan pada praktik langsung.

Materi yang disampaikan pada pembekalan bagi ketua rombongan dan pembimbing haji meliputi pula manasik perjalanan dan keselamatan penerbangan, hikmah ibadah haji, arbain dan ziarah, kesehatan dan perlindungan jama’ah haji. Hak dan kewajiban jama’ah haji, pembentukan ketua regu dan ketua rombongan. Serta mengetahui akhlak dan adat istiadat budaya Arab Saudi. Terakhir melestarikan haji yang mabrur.

Selain itu, Ambotang mengingatkan kepada seluruh pelaksana penyelengara haji dan umrah agar dalam melaksanakan bimbingan. Berpedoman pada aturan peraturan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI yang berlaku. Agar dalam pelaksanaan tidak mengurangi dan tidak menambah-nambahkan bahan pengajarannya.

"Untuk pedoman bimbingan manasik haji harus berdasarkan surat Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Nomor 161 Tahun 2017, yang mana bimbingan dilaksanakan oleh Kantor Kemenag sendiri dan pada KUA kecamatan,” ujarnya.

Ketua regu dan ketua rombongan memiliki peran yang sangat penting ketika pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Mekkah Al Mukarrahmah. Karena harus mengkoordinir 178 calhaj. Untuk itu Kemenag juga mengumpulkan ketua-ketua rombongan dan regu.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Sofiansyah menambahkan, peran ketua regu dan ketua rombongan adalah agar pelaksanaan ibadah haji tahun 1438 H atau 2017 M dapat berjalan dengan lancar. Dengan saling berkomunikasi antar jama’ah haji baik sebelum keberangkatan maupun ketika di tanah suci serta ketika kembali ke tanah air.

Adapun rombongan terbagi menjadi empat. Nantinya akan memiliki sebanyak empat regu. Yakni, Adi Patria Thowil Dilar untuk rombongan satu, Ahmad Yani Kurnian Bastani untuk rombongan dua, Muhammad Samsudin Husin untuk rombongan tiga dan Muhamad Toha Suparlan Singakarta untuk rombongan empat.

“Ketua rombongan dan regu dapat berkoordinasi satu sama lain, sehingga dapat membantu petugas-petugas haji yang memang disiapkan pemerintah. Untuk selalu berada di dekat jama’ah haji dan membantu bersama-sama” katanya.

Ketua rombongan dipercaya untuk memimpin regunya dan dalam tugas harus senantiasa didasari ikhlas, sabar serta selalu berkoordinasi, berkomunikasi. Mengutamakan kepentingan kelompok daripada pribadi, mengetahui kondisi jamaah dan anggotanya satu persatu. Baik fisik maupun mental dan harus mengayomi seluruh bawahan serta rekan kerja lainnya.

(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA