1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

KAHMI dan HMI Kutim laksanakan syukuran atas gelar pahlawan Lafran Pane

“Kami bersyukur, akhirnya pendiri organisasi pergerakan mahasiswa Islam memperoleh gelar sebagai Pahlawan Nasional,” kata Ismunandar.

Ketua KAHMI Kutim H Ismunandar yang juga bupati Kutim foto bersama dengan pengurus dan anggota KAHMI dan HMI, usai acara syukuran atas gelar pahlawan nasional pendiri HMI Lafran Pane. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 15 November 2017 05:42

Merdeka.com, Kutai Timur - Pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Porf drs H Lafran Pane tak asing bagi kalangan pengurus maupun anggota MHI di seluruh nusantara. Tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, belum lama ini memperoleh gelar sebagai Pahlawan Nasional dari Presiden Joko Widodo.

Atas anugerah [yang diperoleh pendiri HMI tersebut, menjadikan momentum bagi kalangan pengurus dan anggota HMI dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) serta Forum Alumni HMI-wati (FORHATI) Kutai Timur (Kutim) menggelar doa bersama di Sekretariat HMI Kutim, di Margo Santoso, Jumat (10/11) malam.

“Kami bersyukur, akhirnya pendiri organisasi pergerakan mahasiswa Islam memperoleh gelar sebagai Pahlawan Nasional. Sebab jasanya beliau terhadap Negara ini cukup besar pada zamannya,” kata Ketua PMD KAHMI Kutim H Ismunandar.

Ismunandar yang juga Bupati Kutim turut hadir saat digelar acara syukuran tersebut. Ismu yang oleh para kader HMI akrab di sapa “abang” ini mengatakan, pemberian gelar pahlawan sangatlah layak diberikan kepada Lafran Pane. Sebab, Lafran Pane memiliki peran dan jasa yang cukup besar dalam perjalanan bangsa Indonesia.

“Mungkin saja bagi almarhum Prof Lafran Pane tidak terpikir untuk suatu gelar. Tetapi yang terpikir oleh almarhum adalah bagaimana menjadikan mahasiswa yang revolusioner, Islami dan modern. Pemikiran beliau cukup luas bahwa hubungan Islam bukan hanya Hablumminallah (hubungan kita kepada Allah SWT) saja, tetapi juga menjalin hablumminannas (hubungan kita kepada sesama makhluk Allah SWT),” ujar orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut.  

Menurut Ismu, pemikiran-pemikiran inilah yang membuat  Lafran tergerak menjadikan mahasiswa Islam berpikir modern, berpikir ke depan dan tidak monoton. Sebagai awal bagaimana pergerakan Islam dimulai tumbuh melalui gerakan mahasiswa.

Lafran Pane dianugerahi pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/tahun 2017, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, tanggal 6 November 2017. Tak hanya Lafran Pane seorang yang mendapat gelar Pahlawan Nasional. Ada empat tokoh yang memperoleh anugerah gelar yang sama. Keempat tokoh itu adalah almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Almarhum Laksamana Malahayati, tokoh dari Provinsi DI Aceh. Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah, tokoh dari Provinsi Kepualauan Riau.



(AJ/AJ)
  1. ORMAS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA