“Total 89 suara yang memberikan hak suaranya untuk memilih Ketua IDI Kutim yang baru. Sedangkan 1 suara abstain,” kata dr Esty.
Merdeka.com, Kutai Timur - Dokter Agung SpOG yang keseharian bertugas di Rumah Sakit Umum (RSU) Kudungga, terpilih menjadi ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutim periode 2017-2020 menggantikan dr Andi Baji Silolipu. Acara Musyawarah Daerah (Musda) IDI ini berlangsung seru, lantaran dr Agung mampu menyisihkan empat rekan seprofesinya yang ikut maju dalam pemilihan.
Sebelumnya, ada 10 calon yang dinilai layak maju menjadi calon ketua IDI Kutim tiga tahun ke depan. Namun lima dokter yang merasa masih yunior, mengundurkan diri dan tinggal ada lima kandidat untuk maju dan dipilih secara voting oleh peserta. Lima kandidat yang maju adalah, dr Agung SpOG, dr Bakhtiar SpPD, dr Metha Togas SpA, dr Rahmad SpOG, serta dr Yuwana Sri Kurniawati.
Kegiatan Muscab dipandu tiga pimpinan sidang yakni dr Esti Idriyanti, dr Hasan serta dr Rahmadi berlangsung sukses dan lancar. Menghasilkan keputusan dr Agung SpOG sebagai nahkoda IDI Kutim yang baru. Ketua IDI Kutim dr Agung SpOG berhasil mengumpulkan total 44 suara dari 90 pemilih. Disusul dr Rahmad SpOG sebagai pesaing terdekat dengan 32 suara. Selanjutnya dr Metha SpA dengan 5 suara, dr Bakhtiar SpPD dengan 4 suara, serta terakhir dr Yuwana Sr Kurniawati dengan 4 suara.
“Total 89 suara yang memberikan hak suaranya untuk memilih Ketua IDI Kutim yang baru. Sedangkan 1 suara abstain,” kata pimpinan Muscab yang hari itu langsung memplenokan keputusan dan menjadi keputusan hasil musyawarah.
Sebelum dipilih, lima kandidat yang maju pada pemilihan Ketua IDI Kutim lebih dulu menyampaikan visi dan misinya jika terpilih memimpin organisasinya para dokter tersebut. Khusus Ketua IDI Kutim terpilih dr Agung SpOG mengusung visi dan misi yakni membuat Kutim lebih maju. Menciptakan sinergitas dan kerjasama yang lebih baik diantara teman sejawat.
“No SARA (suku, agara, ras dan antar golongan) dan No Politik,” tegas Agung yang bertugas di RSUD Kudungga tersebut.
Setelah terpilih, Agung berencana menyusun personel kepengurusan baru yang kredibel, akuntabel dan transparan. Yang paling penting bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat akan mempermudah birokrasi. Tak hanya sampai disitu, Agung juga bakal mengaktifkan Sekretariat IDI Kutim yang akan ditempatkan di RSUD Kudungga Sangatta. Dengan tujuan mempermudah koordinasi dan komunikasi antar dokter yang tersebar di seluruh penjuru Kutim.
Sebelumnya Ketua Panitia Simposium "Sangatta Emergency Update 2017” Yuwana Sri Kurniawati yang juga maju dalam pemilihan Ketua IDI Kutim menjelaskan, Muscab memang harus digelar untuk memilih ketua baru periode 2017-2020.
“Sebab per Oktober 2017, kepengurusan IDI Kutim periode sebelumnya sudah berakhir. Sehingga diharuskan memilih kepengurusan baru,” jelas Yuwana yang juga menyebut musyawarah diikuti oleh seluruh dokter umum dan spesialis Anggota IDI Kutim.