1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Hadiri Dharma Santhi, bupati ajak warga perangi paham radikalisme

“Kedamaian dan kerukunan yang telah tercipta selama ini jangan sampai dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar didampingi istri Hj Encek UR Firgasih memberikan sambutan saat menghadiri acara Dharma Santhi di kecamatan Kaubun. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 01 Mei 2017 19:41

Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan hari raya Nyepi tahu baru Caka 1939 di Pure Agung Indra Pura, Desa Bumi Rapak, kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur pada Sabtu (29/4) lalu berlangsung semarak dan meriah. Warga hindu yang bermukim di saan memeriahkannya dengan lancar, terlebih saat itu juga dihadiri bupati Kutim Ismunandar dan istri Hj Encek UR Firgasih yang juga wakil Ketua DPRD Kutim.

Pada kesempatan itu, Bupati Ismunandar mengajak warga Kaubun terus menjaga dan menjunjung  rasa toleransi dan kebersamaan agar suasana kondusif tetap tercipta. Ismu juga mengingatkan untuk tidak berhenti meningkatkan dan melestarikan seni budaya yang ada di daerah ini.

Bupati Kutai Timur Ismunandar  kembali mengingatkan dan menegaskan bahwa Repulik  Indonesia (RI) yang  dibangun atas rasa kebersamaan, kebhinekaan dan semangat gotong-royong termasuk wilayah Kecamatan Kaubun.  Untuk itu, orang nomor satu di Kutim ini mengajak kepada seluruh warga di daerah ini, untuk tetap menjaga keutuhan NKRI ke depan.

"Jika ada paham yang mau menang sendiri apalagi berupaya memecah belah NKRI mari kita lawan bersama. Kedamaian dan kerukunan yang telah tercipta selama ini jangan sampai dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Dia menambahkan, atas nama Pemkab Kutim mantan Seskab Kutim ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Kaubun karena telah menjaga kondusifitas, saling harga menghargai antar umat beragama. Pemerintah akan selalu memberikan dukungan  peningkatan seni budaya di sini.

"Terkait usulan pembangunan Wantilan atau gedung serba guna, Pemkab Kutim  akan  mendukung penuh, salah satunya dari bantuan dana sebesar Rp 20 juta yang diberikan Wakil Ketua II DPRD Kutim Encek UR Firgasih," tuturnya.

Acara dengan tema “Jadikan catur brata penyepian memperkuat toleransi kebhinekaan berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI ",  ini turut dihadiri Camat Kaubun Muhammad Amin, Bimas Hindu Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) AA Gede Raka Ardita, Ketua PHDI I Putu Sumardika, sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta masyarakat.

Sebelumnya, Camat Kaubun Muhammad Amin mengatakan, Kaubun merupakan salah satu kecamatan yang hampir tidak pernah terjadi gesekan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) karena tokoh agama, tokoh masyarakt dan tokoh pemuda serta seluruh warga memiliki sifat toleransi yang tinggi.

"Kami berharap pemerintah kabupaten dapat memberikan dukungan agar kerukunan di sini terus terjaga," harap Amin.

Ketua Bimas Hindu Provinsi Kaltim AA Gede Raka Ardita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasamanya sehingga acara ini dapat berlangsung sesuai harapan. Sebelumnya  telah melaksanakan catur brata yaitu penyepian sebagai wadah mengintrospeksi diri atas kehidupan selama satu tahun ini dan dharma santri merupakan acara puncaknya dimana saling maaf memaafkan

"Dharma Santhi adalah acara silahturahmi seperti di agama Islam halal bihalal atau saling maaf memaafkan sehingga toleransi dan perdamaian baik sesama maupun antar umat beragama terwujud", katanya.

Berbagai tarian-tarian pun dipersembahkan seperti tari Panyemrama yaitu sebuah tari penyambutan tamu kehormatan, ada juga tari Puspanjali, kemudian sebelum ramah tamah atau saling memaafkan, Wakil Ketua II DPRD Kutim Encek UR Firgasih memberikan bantuan sebesar Rp 20 juta untuk peningkatan seni budaya di Kaubun serta pembangunan Wantilan .

(AJ/AJ)
  1. Bupati Ismunandar
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA