“Masyarakat jangan terpengaruh isu-isu yang tidak benar, dan tetap konsisten terhadap NKRI,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Suasana di kota Sangatta tampak berbeda dari biasa saat peringatan menyambut tahun baru Islam padsa 1 Muharram 1439 H atau 21 September lalu. Ribuan pelajar, mulai PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK Islam ikut meramaikan pawai menyambut tahun baru Islam tersebut.
Pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki tersebut dilepas Bupati Kutim H Ismunandar di halaman Gedung Buana Mekar, Sangatta Utara. Peserta menyusuri jalan Diponegoro dan berakhir di halaman Kantor Camat Sangatta Utara di jalan Sudirman. Pawai yang digelar sejak pukul 08.00 wita ini menyita perhatian warga Sangatta. Banyak anak-anak bersemangat mengikuti pawai sambil meneriakan yel-yel sekolah masing-masing. Dengan membawa tulisan-tulisan ajakan untuk berbuat baik, nada-nada cinta Islam serta membawa berbagai ornament Islam termasuk replica unta.
Bupati Kutim H Ismunandar saat itu memberikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kutim dan masyarakat yang terus konsisten memeriahkan tahun baru Islam 1439 H.
“Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan tahun baru hijriah sebagai hari libur nasional, untuk itu setiap tahun baru hijriah seluruh aktifitas diliburkan. Jangan terpengaruh isu-isu yang tidak benar, jika tidak bisa mengikuti aturan Pemerintah Republik Indonesia silakan cari negara selain Indonesia,” pinta Ismunandar mengajak seluruh masyarakat dan tokoh agama agar terus memupuk persatuan serta kesatuan.
Selain itu dia mengaku cukup bahagia karena peringatan tahun baru Islam disemarakkan oleh ribuan anak di Kutim. Hal itu dapat disimpulkan bahwa lebih banyak generasi baik atau positif dibandingkan dengan anak-anak yang berperilaku negatif. Tentunya hal tersebut juga berkat kontribusi para guru mengaji dan pembimbing yang senantiasa memberi pendidikan positif. Didukung oleh para alim ulama serta tokoh agama. Namun demikian dia memohon maaf kepada seluruh guru TPA dan TKA karena proses insentif guru mengaji se-Kutim belum terealisasi. Hal itu disebabkan adanya proses administrasi yang harus dilengkapi terlebih dahulu.
“Di sini ada Kepala Bagian Sosial Sekretariat Kabupaten yang siap memproses dan merealisasikan insentif tersebut di bulan Oktober,” sebut Ismu di depan santri dan guru TPQ dan TKA.
Ketua BKPRMI Kutim Muhammad Arafah saat itu melaporkan bahwa iring-iringan pawai dimulai dari halaman Gedung Buana Mekar melewati Jalan Diponegoro serta Jalan Sudirman dan finis di halaman Kantor Camat Sangatta Utara.
“Diikuti 50 grup, masing-masing grup (terdiri) 20 anak ditambah 5 pendamping. Sehingga peserta mencapai 1.250. Mudah-mudahan tahun mendatang lebih meriah lagi,” harap Muhammad Arafah.
Untuk menyemarakkan tahun baru Islam kali ini, selain menggelar pawai pihaknya juga melaksanakan berbagai lomba bernuansa Islami. Seperti hafalan Alquran surah-surah pendek (jus 30), mewarnai, cerita bergambar, adzan dan iqomah serta qosidah rebbana. Lomba tersebut dipusatkan di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Sangatta Utara dan Kompleks Pendidikan Darud Da’wah Wal Irsyad Sangatta Utara.
“2.025 peserta siap meriahkan lomba, sementara Qosidah Rebbana peserta SMA sederajat dan Majelis Ta’lim juga siap mengikuti,” ungkap Arafah yang juga komisoner KPU Kutim.