“Ketika saya masih menjabat Sekda, banyak laporan pertanggung jawaban belum lengkap,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar meminta kepada mahasiswa lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nusantara Sangatta, agar mau menjadi pendamping aparat desa di wiayahnya, membantu dalam hal pembukuan dan laporan keuangan. Sehingga masalah laporan keuangan secara administrasi di desa dan kecamatan bisa lebih baik lagi di masa mendatang.
Pernyataan orang nomor satu di Kutim itu disampaikan saat menghadiri wisuda sarjana STIE Nusantara, Kamis (13/4/2017) kemarin. Pihaknya akan menjalin kerjasama dengan STIE mengenai pendampingan tersebut dengan perguruan tinggi yang berbasis eknomi di Sangatta ini.
“Ketika saya menjabat Sekda dulu, masih banyak laporan pertanggung jawaban belum lengkap kegiatannya. Demikian juga masalah laporan keuangan masih perlu diperbaiki,” kata Ismunandar.
Pihaknya ingin mengadakan pelatihan mengenai keuangan dan akuntansi untuk pembuatan laporan keuangan antara pemerintaha desa dan kecamatan dengan pihak STIE Nusantara. Hal ini untuk memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi aparat desa maupun kecamatan ke depannya.
Dijelaskan Ismunandar, mulai tahun 2017 ini, Pemkab Kutim telah mengalokasikan anggaran Rp 2 miliar per desa. Tahap pertama untuk program prioritas pembangunan di desa, karena dalam mencapai visi misi Bupati dan Wakil memiliki motto Gerbang Desa Madu, focus pembangunan di pedesaan sesuai dengan nawacita presiden Joko Widodo membangun dari pinggiran.
Ketua STIE Nusantara Sangatta Amransyah melaporkan, wisudawan tahun 2016/2017 ada 100 mahasiswa yang mendapatkan gelar sarjana ekonomi. Mereka terdiri program studi manajemen 82 orang dan akutansi 18 mahasiswa. Para wisudawan telah melalui proses yudisium yang telah dilaksanakan Februari lalu serta pelepasan mahasiswa KKN dan kini telah melahirkan mahasiswa berprestasi di bidangnya.
“Dari 100 wisudawan itu, enam orang lulus dengan predikat cumlaude yakni dari jurusan Akutansi, atas nama Imroatun Yasaroh dengan IPK 3,74. Sedangkan di jurusan Manajemen atas nama Jainuddin memperoleh IPK 3,75 juga cumlaude,” jelas Amransyah.
Amransyah menambahkan, saat ini mahasiswa manajemen 1.124 orang dan Akutansi 368 mahasiswa dengan keseluruhan 1.492 mahasiswa. Meski jumlah mahasiswa cukup banyak, namun kemampuan yang dimiliki STIE Nusantara masih terbatas, seperti gedung. Kendati demikian proses belajar mengajar tetap berjalan sesuai rencana dan harapan semua pihak.
Untuk tenaga pengajar, tambah Amransyah, STIE memiliki 3 doktor akutansi dan 6 tenaga dosen manajemen akan menyelesaikan gelar doktor 2018. Selebihnya ada dosen lulus S2 dan diharapkan bisa proses perguruan tinggi yang memenuhi standar nasional.
Sebelum prosesi wisuda dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan orasi ilmiah oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stembi) Bandung Supriadi dan di penghujung acara dilakukan penyerahan penghargaan kepada 6 mahasiswa berprestasi oleh Bupati Kutim Ismunandar didampingi Ketua Yayasan M Awaluddin dan Ketua STIE Nusantara Amransyah.