1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

60 guru ikuti sosialisasi pengembangan keprofesionalan berkelanjutan

“Kami memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan program pemberdayaan dan menfasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi,” kata Suparna.

Suasana sosialisasi pengembangan keprofesionalan berkelanjutan yang diikuti 60 guru dan kepala sekolah zona satu Kutai Timur. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 31 Juli 2017 11:41

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna meningkatkan kualitas kinerja para guru dan tenaga pengajar TK dan SD, diberikan kesempatan mengikuti sosialisasi pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Langkah ini dimaksudkan, agar para kepala sekolah dan guru memiliki tambahan wawasan.

Para guru, kepala sekolah dan tenaga pengajar yang ikut sosialisasi itu khusus di wilayah zona satu, yakni Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Teluk Pandan dan Rantau Pulung. Kegiatan ini merupakan garapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kutim.

Ian Suparna, dari Kemendikbud yang sekaligus hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru. Khususnya untuk mengembangkan keterampilan instruksional dan pengetahuan terhadap konten pembelajaran  (materi yang diajarkan di kelas).

“Kami memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan program pemberdayaan dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan  kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan TK dan SD serta pendidik luar biasa untuk Nasional,” jelas pria yang bekerja di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Kemendikbud di Bandung.

Di Ruang Arau, Kantor Bupati Kutim, seluruh peserta juga mendapatkan paparan materi dan penjelasan Umi Mardiyati dan Rosmiwati, juga dari PPPP TK dan PLB sebagai unit pelaksana teknis pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dijelaskan olehnya di 2017 ini, PPPTK TK dan PLB juga bertanggung jawab atas peningkatan kompetensi guru kelas SD di seluruh Kalimantan serta guru bahasa Sunda di wilayah Jawa Barat dan Banten. Jadi fokusnya mengadakan sosialisasi PKB untuk jenjang TK dan SD. Serta ingin mengetahui perkembangan pelaksanaan yang lainnya seperti Tempat Uji Kopetensi (TUK).

Dikatakan olehnya untuk pelaksanaan sosialisasi PKB di Kutim, hanya dilakukan dalam waktu satu hari. Menyampaikan paparan dan diskusi mengenai rencana pelaksanaannya. Dari segi jumlah guru yang akan mengikuti PKB, serta pengajar yang belum mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) sejak 2015 atau yang pindah Mapel (mata pelajaran). Guru dimaksud wajib mengikuti UKG dan jumlah Indeks Nilai (IN) yang dibutuhkan sudah sebanding atau belum dengan yang di butuhkan Kabupaten Kutim.

Secara khusus tujuan UKG 2015 adalah untuk memetakan kualitas guru, yang nantinya dijadikan bahan pertimbangan guna pengambilan kebijakan berkaitan dengan kenaikan pangkat, promosi jabatan dan lain sebagainya. Selain itu, kompetensi guru yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan seperti pendidikan pelatihan (diklat). Untuk diketahui jumlah guru UKG pada 2015 ada sekitar 2.699.516 yang terdiri dari TK 252.631, SD 1389859, SLB 21.287, SMP 561.164, SMA 254.166 dan SMK 220.409 diseluruh Indonesia.

(AJ/AJ)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA