1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Literasi sejalan dengan program Gerbang Desa Madu

“Seminar dan workshop literasi ini diharapkan membawa pembelajaran dari diri sendiri agar tidak malas membaca maupun belajar,” kata Ismunandar.

Pelantikan Pengurus Ikatan Guru Indonesia Kutim yang berlangsung di Gedung Serba Guna, kawasan Bukit Pelangi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 26 Januari 2017 12:55

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, salah satu program Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kutim mengenai literasi sejalan dengan program Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri Terpadu). Diharapkan masyarakat desa di wilayah pedalaman maupun pesisir, ke depannya memiliki kebiasaan membaca secara digital.

Pernyataan itu  diungkapan Ismu, panggilan akrab mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim ini, ketika membuka seminar dan workshop yang digagas IGI bertajuk “Membumikan literasi digital di Kutai Timur” di Gedung Serba Guna, Kawasan Pusat Perkantoran Bukit Pelangi, Rabu (25/1/2017) kemarin.

Menurut mantan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekab Kutim ini, masalah literasi, dinilai cukup bagus dan pihaknya memberikan apresiasi tinggi. Dikatakan, apabila Kutai Timur akan menjadi daerah dengan kemajuan pesat tentunya ditunjang informasi digital. Dan kini, hal itu bisa dan mudah diperoleh.

“Ilmu yang dibawa saat jenjang kuliah kita bawa ke kampung ya itu-itu saja. Nah, dengan adanya seminar dan workshop literasi ini mampu membawa kemauan pembelajaran dari diri sendiri agar tidak malas membaca maupun belajar. Dan. program ini juga sejalan dengan Gerbang Desa Madu,” kata Ismu.

Ismu mengapresaisi keberadaan IGI di Kutim, sebab belum dilantik ternyata IGI sudah bekerja cepat. Terutama dalam memperjuangkan nasib para guru yang belum terangkat menjadi Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D). Untuk masalah usulan surat keputusan (SK) pengangkatan TK2D guru, Ismu mengaku sudah menandatanganinya. Saat ini ratusan berkas dimaksud sudah diserahkan kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP). Artinya kebijakan ini merupakan upaya Pemkab dalam memperjuangkan nasib guru-guru terutama yang ada di pedalaman.

Pada acara seminar tersebut, juga dihadiri sekitar 2.500 peserta guru mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga SMA se-derajat se-Kutim. Selain itu ada juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah, Ketua DPRD Mahyunadi, Wakil Ketua DPRD Yulianus Palangiran dan Encek UR Firgasih, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) maupun Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Kutim.

Ketua Umum IGI M Ramli Rahim menjelaskan intinya semua anggota IGI harus dididik dan sudah mempunyai kewajiban kompetensi yang mumpuni. Contohnya saja kualitas guru di kota memiliki nilai 80, jika tidak sampai ya artinya bermasalah. IGI fokus pada penggemblengan guru dalam hal kompetensi. Untuk diketahui dari data IGI ada 44 juta siswa dengan perbandingan guru yang bersertifikasi bisa dihitung jumlahnya. Belum lagi mata pelajaran di Indonesia paling banyak.

“IGI melakukan kajian apa mata pelajaran yang bisa dihapus sesuai arahan menteri pendidikan. Ada juga masalah input guru menjawab soal 40 hanya satu yang benar. Kami dari IGI tekankan kualitas guru prioritas dalam perbaikan ke depan,” terangnya.

Workshop literasi digital akan digelar dua hari kedepan yaitu pada Sabtu (28/1) hingga Minggu (29/1) mendatang. Sebelumnya pengurus IGI Kutim terdiri dari 51 orang dilantik disaksikan oleh dewan Pembina IGI bunda Encek UR Firgasih dan Bupati Ismunandar dan undangan lainnya.

(AJ/AJ)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA