“Bantuan ini untuk sedikit meringankan beban masyarakat yang terkena musibah kebakaran," kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kepedulian Bupati Kutai Timur Ismunandar terhadap rakyatnya cukup baik dan patut ditiru. Hal ini dibuktikannya ketika mendengar musibah kebakaran di desa Sepaso, kecamatan Bengalon pada Sabtu (17/9) lalu, sehari kemudian langsung melihat ke lokasi, didampingi istrinya Hj Encek UR Firgasih.
Saat meninjau lokasi kebakaran Minggu (18/9) kemarin, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini sekaligus menyerahkan bantuan. Saat meninjau lokasi kebakaran, bupati didampingi Camat Bengalon Rudy Baswan , Kapolsek Bengalon AKP JH Sianturi, anggota DPRD Kutim dan anggota PMI Kutim. Sebelumnya, Pemkab Kutim juga sudah menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena musibah kebakaran tersebut, berupa pakaian dan makanan.
Pada kesempatan itu, bupati Ismunandar dan istri menyerahkan bantuan berupa 25 sak beras masing-masing seberat 10 kilogram dan 20 mie instan. Sedangkan pihak PMI memberikan bantuan 70 dus mie instan.
“Bantuan ini untuk sedikit meringankan beban masyarakat yang terkena musibah kebakaran. Bantuan lain insyaallah nanti akan disalurkan oleh Pemkab Kutim,” kata Ismu kepada para korban yang masih dilokasi kebakaran.
Pada kesempatan itu, Bupati Ismunandar menyampaikan turut prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa warga Desa Sepaso. Dirinya berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban para korban. Walaupun makanan dan minuman, serta pakaian yang telah disalurkan tidak seberapa dibandingkan dengan kerugian yang dialami masyarakat, namun Ismu berharap bantuan dimaksud dapat memberikan manfaat.
Selain bantuan dari Bupati dan Isteri, batuan dari Dinas Sosial (Dissos) Kutim terdiri dari 35 pasang matras, selimut, sarung dan terpal. Ada juga 35 lembar baju daster, puluhan baju dan peralatan sekolah untuk siswa SD hingga SMA. Baju training 35 stel, minyak makan 40 bungkus, sarden 278 kilogram dan 80 botol kecap.
Di lokasi kebakaran, selain memberi dukungan kepada warga agar lebih bersabar dalam menghadapi musibah, juga mengingatkan masyarakat untuk menjadikan musibah yang terjadi sebagai pelajaran bersama, supaya lebih berhati-hati lagi. Kepada masyarakat, Bupati juga mengatakan bahwa tahun mendatang Pemkab akan memprioritaskan pengadaan mobil pemadam kebakaran untuk setiap kecamatan. Sehingga penanggulangan bahaya kebakaran dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Seperti diketahui, musibah yang terjadi di dua lokasi yakni RT 01 serta RT 20 tersebut menimpa hingga lebih dari 15 kepala keluarga (KK). Puluhan warga harus kehilangan harta serta tempat tinggal. Apalagi daerah itu dikenal sebagai hunian rumah sewaan, yang biasanya satu bangunan terdiri dari beberapa rumah sewaan.
Kapolsek Bengalon AKP JH Sianturi mengakui bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah padat penduduk. Jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya pun cukup berdekatan. Sehingga menyulitkan pemadan memadamkan api. Namun begitu, beruntung musibah kebakaran tidak sampai merenggut korban jiwa.
“Untuk mengetahui secara pasti apa penyebab kebakaran itu, kita masih belum bisa menyebutkan. Kemungkinan nanti kita akan mendatangkan tim laboratorium forensik (Labfor) asal Surabaya untuk melakukan olah TKP. Setelah itu baru kita bisa simpulkan apa penyebabnya,” jelas Kapolsek yang juga mengatakan pasca kebakaran, pihaknya langsung memasang garis polisi di TKP.
Ketua RT 01, Kisno di lokasi kebakaran turut menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kutim dan pihak lain yang telah menyalurkan bantuan. Selain itu dia mewakili warga juga mengapresiasi pihak perusahaan seperti PT Darma Henwa, PT PIK, PT DMP, PT KWN dan PT Buma yang telah membantu menurunkan 5 unit mobil pemadam kebakaran. Sehingga kebakaran yang terjadi tidak meluas hingga keseberang jalan.
“Masyarakat mengapresiasi bantuan perusahaan. Jika hanya mengandalkan mobil pemadam kebakaran pihak kecamatan, pasti akan sulit mengatasi api yang cepat membesar. Apalagi kapasitas air mobil pemadam kecamatan hanya 5.000 liter,” sebut Kisno.