1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Sekolah inspirasi, ajak siswa jauhi narkoba guna wujudkan cita-citanya

“Kegiatan ini untuk menggugah mereka (siswa) bisa mewujudkan cita-citanya melalui sekolah inspirasi tersebut,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar ikut memantau pelaksanaan sekolah inspirasi di SD 001 Sangatta Utara, usai membuka acara tersebut, Sabtu (19/11) kemarin. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 20 November 2016 13:46

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna menggugah semangat pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kutim, Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar sekolah inspirasi di 7 sekolah secara bersama. Program ini merupakan kerjasama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC), agar para pelajar di Kutim memiliki inspirasi untuk meraih cita-citanya di masa mendatang, setelah dewasa kelak.

Acara pembukaan sekolah inspirasi itu dipusatkan di SD 001, Sangatta Utara. Sedangkan 6 sekolah lainnya juga menggelar acara serupa secara serempak, yakni SD 003, 008 dan 012 Sangatta Utara. Sementara di Sangatta Selatan yaitu SD 001, 007 dan 010.

Bupati Kutim Ismunandar saat membuka kelas inspirasi itu mengatakan, kegiatan ini untuk menggugah wawasan siswa menyangkut berbagai profesi dan kegiatan positif yang bisa digeluti pelajar ketika sudah berumur dan bekerja nantinya. “Sehingga mereka (siswa) bisa mewujudkan cita-citanya melalui inspirasi tersebut,” kata Ismunandar.

Pada kesempatan itu, Bupati Ismunandar menggugah hati nurani ratusan siswa SD 001 Sangatta Utara untuk terus merawat cita-citanya sebagai tujuan hidup kelak. Dia mengatakan kepada seluruh siswa bahwa memiliki cita-cita itu penting, syukur-syukur bisa terwujud dengan baik. Melalui sekolah inspirasi ini, diharapkan mampu memotivasi untuk mewujudkan cita-cita tersebut di masa mendatang.

"Dulu saat sekolah (SD) di Sangkulirang, saya banyak membaca buku dan majalah yang gambar serta isinya tentang luar negeri. Seperti Belanda, Jerman dan negara lainnya. Pengetahuan itu yang akhirnya menjadi cita-cita saya, bahwa suatu hari saya harus bisa ke luar negeri. Alhamdulillah akhirnya saya bisa mewujudkannya dengan bersekolah di luar negeri," sebut Ismu dan disambut riuh tepuk tangan para siswa.

Selanjutnya sebagai inspirasi pula, Bupati menceritakan bahwa dirinya dulu hanya bercita-cita menjadi seorang camat, sebab di Sangkulirang dahulu yang paling sering dilihat adalah sosok camat. Namun tak disangka, berkat kerja keras, usaha dan doa, dirinya malah berhasil menjadi Bupati Kutim.

Menurut Ismu, semua cita-cita dari semua profesi penting. Namun hal terpenting yang harus dilakukan oleh siswa dan generasi muda secara umum untuk bisa mewujudkan cita-cita adalah menghindari pergaulan negatif.

"Hindari penggunaan narkoba, ingat ya anak-anakku, narkoba hanya akan merusak diri sendiri," tegas orang nomor satu di Pemkab Kutim ini di hadapan siswa, jajaran pejabat Disdikbud serta Kepsek dan guru SD 001 yang juga hadir.

Usai membuka program sekolah inspirasi, Bupati lak lantas meninggalkan sekolah, melainkan meninjau pelaksanaan program dimaksud dari kelas ke kelas yang lain.

Sedangkan Louise G Pessireron mewakili PT KPC didampingi Tino Pasangka salah seorang tim inspirator menjelaskan  bahwa program ini dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak sebagai motivator sekaligus inspirator serta beberapa dokumentator.

"Di setiap sekolah inspirasi akan diturunkan sebanyak 30 inspirator, 3 motivator dan 4 dokumentator," jelasnya.

Para inspirator memiliki latar belakang profesi yang berbeda. Ada operator alat berat, ahli laboratorium atau peneliti, wartawan, fotografer, psikolog, pengusaha serta profesi lainnya, yang sebelumnya memang mendaftar sebagai inspirator.

Setiap inspirator yang sebelumnya telah dibekali metode penyampaian inspirasi oleh tim pendukung "Indonesia Mengajar" selanjutnya akan menjelaskan tentang potensi profesinya dengan cara yang asyik layaknya bermain di setiap kelas. Metode penyampaian inspirasi yang dilakukan secara bergantian oleh 30 inspirator untuk 30 kelas setiap sekolah ini dilaksanakan hingga tengah hari. Setelah penyampaian inspirasi selama 30 menit oleh setiap inspirator untuk setiap kelas, berikutnya pada hari yang sama, tim akan langsung melakukan evaluasi tentang berbagai dinamika yang terjadi selama kelas inspirasi berlangsung.

Louise berharap di hari inspirasi ini, para siswa memperoleh pandangan dan wawasan tentang cita-cita yang bakal diraihnya. Dia juga berharap inspirasi yang disampaikan oleh inspirator dari Sangatta, Samarinda, Balikpapan hingga Jakarta benar-benar memberi kesan positif kepada generasi muda, khususnya yang ada di sekolah.

(AJ/AJ)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA