"Pemutaran film ini penting ditonton oleh masyarakat dan juga pelajar, untuk mengetahui sejarah pemberontakan," kata Irawansyah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Pemutaran film Gerakan 30 September atau dikenal dengan G30S/PKI yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG), kawasan Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Kutai Timur, Kamis (28/9) tadi pagi mendapat respon positif. Ribuan pelajar dan masyarakat sangat antusias untuk menonton film bersejarah tersebut.
Nonton bareng (nobar) film G30S/PKI ini diprakarsai jajaran Kodim 0909/Sangatta sesuai perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu. Pemutaran ini dilaksanakan serentak di seluruh nusantara menjelang peringatan peristiwa kelam bangsa G30S/PKI 1965 dan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
Pemutaran film karya sutradara Arifin C Noer disaksikan ribuan pasang mata. Penonton yang didominasi pelajar dan PNS Pemkab Kutim serta TNI Polri ini dengan tenang menyaksikan setiap adegan dalam film tersebut dengan beragam ekspressi sampai ada yang menutup mata karena tak tega melihat adegan memilukan.
Nonton bareng yang dibuka Sekretaris Kabupaten Irawansyah ini juga dihadiri Ketua DPRD Kutim H Mahyunadi, Wakil Ketua DPRD Yulianus Palangiran, Dandim 0909/Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, Danlanal Letkol Laut (P) Mulyan Budiarta, Kepala Kemenag Kutim Ambotang serta sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD).
"Pemutaran film ini penting ditonton oleh masyarakat dan juga pelajar, untuk mengetahui sejarah pemberontakan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Sekkab Irawansyah.
Irawansyah mengatakan, penting bagi warganya mengetahui sejarah. Karena sejarah adalah guru yang sangat berharga, ditanamkan kepada masyarakat terutama pelajar. Dia berharap kejadian kelam bangsa pada 30 September 1965 itu tidak terulang kembali di masa mendatang.
Pemutaran film ini sebelumnya telah digelar di sejumlah markas Koramil Kecamatan yang ada di Kutim. Saat ditanya apa makna usai menyaksikan pemutaran film G30S/PKI ini salah seorang siswa SMA Negeri 1 Sangatta Utara Yangzi Ariel Gunawan mengaku senang bisa menonton film itu.
"Film ini sudah dua kali saya tonton. Pertama waktu SMP dan ini yang kedua. Filmnya bagus buat kami para siswa dan generasi muda agar lebih tahu dan faham tentang sejarah bangsa. Kita bisa menyaksikan bagaimana pengorbanan para pahlawan revolusi dalam menghadapi PKI di Indonesia," katanya.