“Kita ingin menciptakan ketenangan selama bulan suci Ramadan ini. Selain itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” kat
Merdeka.com, Kutai Timur - Guna mengantisipasi berbagai hal yang tak diinginkan, pemerintah kecamatan Long Mesengat bekerjasama dengan jajaran Polsek setempat dan instansi terkait lainnya seperi koramil dan sebagainya, menggelar razia pejualan miras, kembang api dan mercon serta menyita barang tersebut. Bukan hanya itu, barang-barang yang sudah kedaluwarsa namun tetap dijual juga ikut disita.
Sejumlah barang hasil sitaan itu, pekan lalu dilakukan pemusnahan bersama, mulai Camat Long Mesengat Darmansyah, Kapolsek dan Koramil dan instansi terkait lainnya. “Kita ingin menciptakan ketenangan selama bulan suci Ramadan ini. Selain itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” kata Camat Long Mesengat, Darmansyah saat dihubungi via telepon tadi pagi.
Menurut Darmansyah, sebelumnya ada laporan masyarakat mengenai bunyi kembang api dan mercon yang sangat menganggu saat solat tarawih, sehingga pihaknya bekerjasama dengan jajaran Polsek setempat menggelar razia di sejumlah toko yang ada di wilayahnya. Dijelaskan, ada beberapa toko yang dilakukan razia yang tersebar di enam desa.
Langkah ini sebagai upaya preventif dan menjaga agar berbagai kejadian yang merugikan masyarakat tidak terjadi di wilayah kecamatan Long Mesengat. Seperti meledaknya kembang api dan mengakibatkan kerusakan lingkungan atau yang lainnya atau sampai terjadi korban jiwa.
“Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi di masyarakat Long Mesengat ini. Sehingga kami melakukan razia dan menyita barang-barang tersebut untuk dimusnahkan bersama,” tandas mantan Camat Batu Ampar ini.
Beberapa barang yang berhasil dirazia dan dimusnahkan selain mercon dan kembang api, ada minuman keras (miras) dan sejumlah produk yang sudah kedaluwarsa namun tetap dijual oleh beberapa toko. Dari sejumlah barang yang disita, terbanyak adalah kembang api dan mercon serta miras. Namun berapa jumlahnya, Darmansyah mengaku tak tahu persis jumlah dan jenis baranganya.
Yang jelas tambahnya cukup banyak yang dimusnahkan waktu itu. Termasuk pembalut wanita yang sudah kedaluwarsa namun tetap dijual oleh pemilik toko dan beberapa produk lainnya. “Kami mengimbau kepada pemilik toko agar tak menjual produk kedaluwarsa dan bisa dikembalikan ke produsennya atau dimusnahkan sendiri,” kata Darmansyah.