1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Peternak lokal hanya mampu penuhi 10 persen hewan qurban di Kutim

Ada sekitar 400 sapi dan 500 kambing yang diperlukan untuk kepentingan ibadah qurban tahun ini,” kata Oesman.

Hewan qurban seperti sapi ini, sebagian besar didatangkan dari Jawa dan Sulawesi, lantaran petani di Kutim hanya mampu menyediakan sekitar 10 persen dari permintaan masyarakat. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 23 Agustus 2017 14:14

Merdeka.com, Kutai Timur - Banyaknya permintaan masyarakat muslim di Kutai Timur untuk melaksanakan qurban, tak mampu dipasok peternak lokal secara keseluruhan. Sebagian besar didatangkan dari luar Kutim, baik dari Jawa maupun Sulawesi.

“Sekitar 90 persen dipasok dari ternak luar, peternak kita hanya mampu menyediakan sekitar 10 persen. Ada sekitar 400 sapi dan 500 kambing yang diperlukan untuk kepentingan ibadah qurban tahun ini,” kata Kadis Pertanian dan Peternakan drh Oesman MBAT.

Maraknya hewan qurban yang didatangkan dari luar tersebut, instansi yang dipimpinnya bakal menurunkan tim untuk mlakukan pengecekan kesehatan hewan qurban tersebut. “Banyak pedagang yang mendatangkan sapi dan kambing dari Jawa dan Sulawesi,” kata Oesman.

Menurutnya, walaupun Idul Adha masih beberapa hari ke depan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap hewan-hewan ternak di sekitar wilayah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Langkah ini dimaksudkan, guna melindungi konsumen saat mengkonsumsi daging hewan qurban nantinya.

Oesman menjelaskan pada tahun ini pihaknya memfasilitasi penyediaan sapi qurban dari para peternak, baik dari Kutim maupun luar daerah. Setidaknya ada sekitar 400 sapi dan 500 kambing qurban bakal ada di Kutim. Sebanyak 90 persen akan didatangkan dari luar, seperti Jawa dan Sulawesi, 10 persen sisanya dipasok peternak lokal.

Untuk pengawasan hewan qurban dari lintas pulau harus dikarantina terlebih dahulu, melalui di Balikpapan, Samarinda dan Bontang.  Demi menjaga kesehatan hewan qurban, pihaknya juga akan melaksanakan pengecekan terhadap sapi-sapi yang dijual agar memastikan kelayakan dan kesehatannya.

“Kami akan memeriksa hewan di tingkat penjual dan kandang pinggir jalan. Apabila telah diperiksa kami akan memberikan surat bahwa hewan qurban ini layak dan sehat,” ujarnya.



(AJ/AJ)
  1. Ekonomi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA