1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Perusahaan asal Kanada melirik Kutim, ingin bangun refinery di KIPI Maloy

“Walaupun Pertamina tidak dalam posisi membeli, kami boleh mengekspor minyak, karena KIPI Maloy adalah kawasan paling strategis,” kata Karsani.

Bupati Ismunandar memimpin rapat presentasi yang disampaikan ivestor dari Kananda yang berniat membangun kilang di KIPI Maloy. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 02 November 2017 08:08

Merdeka.com, Kutai Timur - Kawasan industri Maloy yang memiliki masa depan menjanjikan, banyak dilirik investor untuk mengembangkan usahanya. Bukan hanya pengusaha Indonesia, tapi ada juga dari luar negeri. Salah satunya PT Kilang Kaltim Continental (KKC) dari Kandan yang berafiliasi di negeri ini, melirik untuk berinvestasi di KIPI (Kawasan Industri dan pelabuhan Internasional Maloy.

Menuru rencana, perusahaan itu bakal membangun refinery (pengolahan atau penyulingan) minyak dan mengurangi jumlah impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Direktur Utama KKC Karsani Aulia, pihaknya ingin mengembangkan usaha perminyakan di kawasan tersebut.

Dijelaskan, nantinya BBM ini bisa digunakannya untuk konsumsi masyarakat lokal. Jika BBM ini berlebihan maka bisa menjualnya ke Pertamina menambah stok kuota produksi minyak yang ada. Bukan hanya itu. Regulasi yang ada juga membolehkan perusahaan swasta diperbolehkan membangun kilang minyak di daerah.

“Walaupun Pertamina tidak dalam posisi membeli dalam jumlah banyak, kami boleh mengekspor minyak, karena KIPI Maloy adalah kawasan paling strategis. Aturan ini diperbarui pada 2017 oleh pemerintah, yang dulu izinnya dari Kementerian ESDM kemudian dilimpahkan pada BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) satu pintu nah setelah itu dilimpahkan lagi ke pemerintah daerah,” terang Karsani.

Dirinya menambahkan objektif dari arahan pemerintah tentu saja mengurangi nomor satu yaitu biaya impor dan juga ongkos tracking membuat minyak lebih ekonomis saat membawa minyak ke lapangan minyak. Contoh saja dari Tanjung (Kalsel) ke Balikpapan sebesar USD 12 sampai 28 juta per barel jadi hampir separo dari harga minyak dunia, ini soal ongkos transportasi jadi sangat strategis.

“Negara saat ini melakukan impor BBM USD 100 juta per barel sehari karena harus disediakan Pertamina untuk membayar biaya tersebut.  Setiap hari 1,3 triliun habis untuk membeli BBM dari Singapura dan Negara lain. Nah, ini bisa dikurangi refinery membantu mengurangi impor sesuai dengan cita-cita nawacita Jokowi untuk memperbanyak refinery dan mengurangi biaya impor BBM,” kara Karsani.

Aulia juga mengutarakan beberapa waktu lalu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika, Lombok, NusaTenggara Barat (NTB)baru saja diresmikan Jokowi beberapa waktu lalu, nah ini momentum PT KKC berpartisipasi di KIPI Maloy melayani kebutuhan industri sawit bisa dipenuhi kami dalam layanan BBM dan power plant. Hal lain fiskal intensif diberikan kemudahan dan perpajakan oleh pemerintah untuk KIPI Maloy. Lokasinya nomor tiga dekat produksi minyak dunia, ini potensi bagus dalam membuat bio diesel jika pemerintah daerah memberikan mandat. KIPI Maloy juga menjadi lintasan strategis pelayaran internasional untuk membangun infrastruktur refinery BBM dan power plant.

Direncakan produksi minyak ini dilakukan bertahap, pertama yaitu USD 6.000 per barel dengan rencana investasi USD 50 Juta dalam pembuatan Diesel Topping Plant (DTP) dan Heavy Fuel Gas (HPG)digunakan untuk power plant yaitu bisa untuk refinery dan juga disalurkan untuk masyarakat di kecamatan. Seiring dengan arahan ESDM, jika PT KKC diberikan izin maka refinery  diberikan kewajiban membuat tangki-tangki terminal untuk keperluan cadangan strategis pemerintah. Karena cadangan BBM untuk masyarakat hanya bisa melayani 17-20 hari saja jadi kebetulan lebih banyak tangki lebih lama. Tahap kedua tambahan USD 18.000 per barel dengan investasi USD 100 juta dengan menambah kapasitas power plant melipatgandakan tangki-tangki harapannnya target berjalan pada  Desember 2020.

Bupati Ismunandar mengapresiasi rencana PT KKC dalam membangun refinery di KIPI Maloy. Pihaknya meminta untuk segera lengkapi kelengkapan proses perizinan. Jika sudah siap Pemkab Kutim welcome saja. Intinya pemberian izin pun sudah direstui asalkan jangan stop ditengah jalan.

“Siapa cepat dia bangun menjadi akan mendapat prioritas. Prinsipnya harus langsung action di lapangan,” kata orang nomor satu di Kutim ini.

 

(AJ/AJ)
  1. Ekonomi
  2. INVESTASI DAN KEUANGAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA