“Saya ingatkan, pelantikan setiap ASN adalah upaya perbaikan kinerja khususnya mengakselerasi visi misi Kutim,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Proses pelantikan pejabat eselon lingkup Pemkab Kutim Jumat (6/1/2017) kemarin merupakan gerbong mutasi terbesar sepanjang sejarah pemerintahan Kutai Timur. Sebab, pelantikan yang dilakukan itu dalam jumlah besar dan bersamaan, meski dilakukan dalam dua tahap, yakni pagi dan siang hari.
Selama Kutai Timur berdiri sejak 17 tahun silam, belum pernah dilaksanakan pelantikan pejabat eselon sebanyak ini. Prosesi pelantikan ini merupakan konsekuensi dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) nomor 16 tahun 2016 tersebut, yakni menyesuaikan Organisasi perangkat Daerah yang baru dibentuk.
Pelantikan pejabat eselon II, III dan IV itu merupakan amanah dari Peraturan Pemerintah (PP) nomor 16 tahun 2016 dan Peraturan Daerah (Perda) nomor 10 tahun 2016, tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah dibentuk. Konsekuensinya, seluruh OPD harus dilantik dan diisi personel yang sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing.
Prosesi pelantikan itu sendiri dipusatkan di Gedung Serba Guna (GSG) kawasan perkantoran Bukit Pelangi. Tahap pertama dimulai pada pukul 08.00 Wita hingga pukul 11.00 wita. Kemudian tahap kedua dilaksanakan pukul 14.00 hingg 16.00 wita.
Prosesi pelantikan terhadap 877 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menempati jabatan baru itu, dilakukan bupati Kutim Ismunandar. Ada 30 ASN yang menempati jabatan eselon IIB, kecuali Asisten Pembangunan Rupiansyah yang tetap pada posisinya semula. Sedangkan yang lain bergeser tempat berbeda.
Kemudian eselon III sebanyak 216 orang menempati posisi jabatan yang baru. Sebagian ada yang bergeser dan sebagian lagi ada yang promosi. Sedangkan untuk eselon IV terdapat 631 orang yang dilantik pada Jumat (6/1/2017) tersebut.
Untuk jajaran asisten Sekretaris Kabupaten (Sekkab) yang semula ada empat, kini hanya tiga. Dari tiga tersebut, hanya Asisten pembangunan yang tetap menempati posnya semula. Sedangkan Asisten Kesra Mugeni bergeser menempat posisit Asisten Pemerintahan Umum yang semula ditempati Syafruddin. Sedangkan Syafruddin sendiri menempati pos baru sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Demikian juga Asisten Kesra Administras yang semula dijabat Edwar Asran, digantikan Hj Yulianti yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Sedangkan Edwar menempati pos barunya sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Pelaksanaan pengambilan sumpah dan janji jabatan dan pelantikan pejabat di lingkungan Pemkab Kutim sendiri adalah konsekuensi dan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Usai melantik ratusan pejabat eselon II, III dan IV, Bupati Kutim Ismunandar menyampaikan, pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam membangun Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan sebaik-baiknya.
Orang nomor satu di kutim ini menegaskan, ASN hasil reformasi birokrasi adalah organisasi perangkat daerah yang tepat fungsi dan tepat ukuran dalam system. Diharapkan semua pejabat yang abru dilantik itu, bekerja sesuai prosedur kerja ihklas, efektif, efesien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip konsitusional.
Mantan Sekkab Kutim ini mengingatkan, agar jabatan yang diamanahkan tersebut benar-benar dijaga dengan baik. Jangan sampai dalam bertindak nanti, ada yang menyalahi kewenangan bahkan berurusan dengan hukum. Dia meminta agar seluruh pegawai bekerja sesuai ketentuan perundangan yang berlaku dan koridor yang ada.
“Saya ingatkan, pelantikan setiap Aparatur Sipil Negara adalah upaya perbaikan kinerja khususnya mengakselerasi visi misi Kutai Timur yaitu, terwujudnya kemandirian agribisnis dan agroindustri,” katanya.