1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Peduli Palestina, Bupati dan Seskab masing-masing sumbang Rp 25 juta

“Masyarakat Kutim tidak bisa membantu dengan tenaga, namun masih dapat membantu dana serta doa,” kata Muhammad Yani.

Bupati Kutim Ismunandar mendapat kalung sall dari Syeikh Muhammad Bin Thaer Al Maqdisi dari Palestina di masjid Agung. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 04 Juni 2017 08:35

Merdeka.com, Kutai Timur - Usai salat dzuhur berjamaan di masjid Agung, kawasan komplek Islamic Center Bukit Pelangi, banyak kegiatan yang digelar panitia masjid selama bulan puasa ini. Antara lain tausiah atau ceramah setelah salat berjamaah.

Bukan hanya itu. Pada Rabu (31/5) lalu di masjid kebanggaan masyarakat Kutim ini kedatangan tamu dari Palestina, yakni Syeikh Muhammad Bin Thaer Al Maqdisi yang mengisi ceramah dengan materi perkembangan negara Palestina terkini. Kemudian diputarkan sebuah video yang menggambarkan penderitaan masyarakat Palestina tersebut.

Kegiatan itu dikoordinir oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kutim. Usai mendengarkan tausiah dan melihat video, Bupati Ismunandar dan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Irawansyah memberikan sumbangan secara kontan masing-masing Rp 25 juta untuk masyarakat Palestina yang diserahkan kepada pengurus KNRP.

Bupati dan segenap pejabat serta masyarakat yang menjadi jamaah sholat dzuhur merasa iba dan miris melihat keadaan mengenaskan yang dialami rakyat Palestina hingga saat ini. Untuk itulah selain Bupati dan Seskab, jamaah lainnya juga menunjukkan empati dan simpatinya, dengan merogoh koceknya masing-masing.

Setelah menyerahkan bantuan masing-masing Rp 25 juta, Bupati dan Seskab diberi kenang-kenangan berupa gambar Masjid Al Aqsa berpigura serta syal sebagai simbol peduli Palestina. Kedatangan ulama dari Palestina, itu didampingi penerjemah ustadz Abdul Syukur dan Ketua KNRP Kutim Muhammad Yani.

Sebelumnya Ketua KNRP Kutim Muhammad Yani mengatakan, momen ramadhan merupakan rahmat dari Allah SWT yang perlu disambut dan dimanfaatkan kehadirannya. Apalagi ramadhan dapat mempersatukan hati ummat Islam di seluruh dunia. Sementara kehadiran KNRP di Kutim tak lain untuk menyampaikan kondisi terkini di Palestina yang sedang ditindak oleh kaum Yahudi dari Israel. Untuk itu dibutuhkan dukungan seluruh umat Islam di dunia guna memperjuangkan keutuhan Palestina.

“Masyarakat Kutim tidak bisa membantu dengan tenaga, namun masih dapat membantu dana serta doa. Sebab warga Palestina memerlukan hal tersebut demi kelangsungan kehidupan mereka yang saat ini diblokade zionis (Israel),” jelas Muhammad Yani.     

Muhammad Yani menambahkan, Safari ramadhan dari KNRP Kaltim rencananya akan melakukan silaturahim di beberapa masjid di Sangatta. Seperti Masjid Agung, Al Mujahidin, Darussalam, Al Ikwan, As Salam, Al Falah, Subussalam dan Masjid Pama Sangatta. Selain silaturrahim juga sebagai pencerahan sekaligus mengingatkan kembali kepada kaum muslimin bahwa Masjid Al Aqsa di Pelestina merupakan milik ummat Islam.  

“Sikap peduli ini harus dibangun, Nabi Muhammad SAW menyampaikan jika ummat Islam tidak peduli sesama, maka ia bukan dari golonganku,” sebut Muhammad Yani, mengutip hadist Rasulullah.

Sekedar diketahui Masjid Al-Aqsa secara luas merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam. Ummat muslim percaya bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha. Lalu dibawa dari Masjid Al Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Al-Quran dan Al Hadist menjelaskan bahwa Muhammad SAW mengajarkan ibadah sholat lima waktu berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa hingga 16 bulan. Setelah hijrah kiblat ummat Islam lantas diarahkan ke Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah hingga sekarang.

Syeh Muhammad Bin Thahir Al Maqdisi menjelaskan, Masjid Al Aqsa tidak boleh dilupakan oleh kaum muslimin termasuk generasi selanjutnya. Karena kiblat pertama ummat Islam sebelum mengarah ke Mekkah Al Mukaromah, adalah Al Aqsa.

“Warga Palestina merupakan perwakilan ummat Islam di dunia. Perjuangan mereka (warga Palestina) juga perjuangan ummat Islam di dunia. Pahami Al Aqsa, kirim doa dan bantu mereka agar tetap teguh dalam memperjuangkan Al Aqsa,” harap Muhammad Bin Thahir Al Maqdisi dalam bahasa arab yang di terjemahkan ustadz Abdul Syukur.

(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA