“Saya berharap sekolah-sekolah lain bisa meniru apa yang telah dilakukan oleh SD YPPSB 1,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah pemerintah menunjuk Sekolah Dasar (SD) YPPSB1 sebagai pendongkrak menjadi sekolah berbudaya literasi digital, secara pelan-pelan akan terus dikembangkan ke sekolah lainnya di Kutai Timur. Diharapkan, sekolah-sekolah di daerah ini terus membudayakan literasi digital ke depannya.
Bupati Kutim Ismunandar menyambut baik dengan adanya sekolah berbudaya literasi digital ini. Di zaman teknologi informasi ini, diharapkan pelajar juga mampu memanfaatkannya untuk kepentingan dunia pendidikan.
SD YPPSB 1 Sangatta Utara ini merupakan sekolah pertama yang menerapkan budaya literasi digital. Diharapkan, dua sekolah yang telah ditunjuk, yakni SD SDN 001 Sangatta Utara, SDN 002 Sangatta Utara dan SMPN Sangatta Utara segera menyusul dan diikuti sekolah lainnya.
“Saya sangat bangga terhadap SD YPPSB 1 yang telah bisa menerbitkan buku hasil karya siswa dan guru. Saya berharap sekolah-sekolah lain bisa meniru apa yang telah dilakukan oleh SD YPPSB 1,” kata Ismu, panggilan akrab orang nomor satu di Kutim ini.
Ketua YPPSB Khudori menyampaikan pihaknya berjanji akan terus memberikan pelayanan terbaik dalam dunia pendidikan. Terus berusaha mengharumkan nama Kutim, Kalimantan Timur (Kaltim), hingga nasional. Dijelaskan pada tahun 2016 ini, panitia bulan bahasa telah melaksanakan serangkaian perlombaan. Diantaranya adalah lomba cerdas cermat dari kelas I sampai kelas VI dan lomba menulis puisi dari kelas I sampai kelas VI.
“Buah karya anak-anak dalam menulis puisi tersebut kemudian dibukukan dengan judul buku ‘Hariku Penuh Warna’. Yakni sebuah Antologi Puisi Siswa dan Guru SD YPPSB 1,” kata Khudori.
Pihaknya berharap, dengan adanya literasi digital yang dikelola SD YPPSB 1 ini, menjadi upaya menuju Kutim literasi digital ke depannya. Langkah ini bisa terwujud, jika semua pihak ikut mendorong dan membantu sekolah-sekolah mewujudkannya dengan baik.